Penguatan Euro Buat Harga Si Kuning Bergeliat



SINGAPURA. Reboundnya harga minyak serta penguatan euro terhadap mata uang dolar membuat harga emas ikut bergeliat.

Alhasil, hari ini, emas berada pada level US$ 777,75 per troy ounce atau naik US$ 2,25 dibanding penutupan Selasa di perdagangan New York. Padahal beberapa waktu lalu, adanya aksi jual saham telah memaksa investor untuk melepas logam mulia tersebut untuk menutup kerugian yang mereka alami. Tak mengherankan, harga emas sempat berada pada level US$ 680 per troy ounce pada akhir Oktober lalu yang merupakan angka terendah dalam 13 bulan terakhir.

“Saya rasa masih ada potensi harga emas untuk naik lagi. Secara teknis, harga emas seharusnya bisa tembus level resistan US$ 780, karena kami melihat adanya aksi profit taking di Asia,” kata salah seorang dealer di Hongkong.


Sementara itu, adanya kabar baik dari industri otomotif AS juga turut mengangkat harga platinum. Meski demikian, kekhawatiran akan anjloknya permintaan masih tetap ada karena harga platinum sudah amblas lebih dari 60% sejak menembus rekor sebesar US$ 2.290 per troy ounce pada bulan Maret lalu.

Platinum, yang biasa digunakan untuk membuat mobil, saat ini diperdagangkan pada posisi US$ 811,50 per troy ounce. Angka tersebut naik US$ 8 dari harga penutupan di bursa New York.

“Sepertinya adanya sokongan baru terhadap harga platinum. Tapi kami juga memprediksi produksi otomotif global akan semakin menurun akibat terjadinya resesi. Dengan demikian, support yang ada hanya terbatas,” jelas dealer yang menolak menyebutkan namanya itu.

Editor: Didi Rhoseno Ardi