JAKARTA. Euro mengawali Juni dengan cukup baik. Mata uang Uni Eropa ini menguat selama tiga hari, setelah menyentuh level terendah pada akhir pekan lalu. Pertemuan G-7 yang membicarakan krisis utang Eropa menjadi sentimen positif bagi Euro. Lee Wai Tuck, Currency Strategist Forecast Pte di Singapura bilang jika ada langkah baru menangangi krisis di Eropa di pertemuan G-7 tentu menjadi sentimen positif. Akibatnya, Euro menguat 0,2% terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menjadi 1,2524 pada pukul 12.28 waktu Tokyo, dari sebelumnya ditutup US$ 1,2499 di New York. Sedangkan terhadap yen, mata uang 17 negara ini menguat 0,2% menjadi 98,10 yen. Selama enam bulan terakhir, euro telah melemah sebanyak 3,4%. Bloomberg Correaltion-Weighted Indexes menyebut pelemahan ini merupakan yang terburuk dibandingkan 10 mata uang negara berkembang. Sementara dollar AS naik 4,1% dan yen terapresiasi 3,4%.
Penguatan Euro hanya sementara
JAKARTA. Euro mengawali Juni dengan cukup baik. Mata uang Uni Eropa ini menguat selama tiga hari, setelah menyentuh level terendah pada akhir pekan lalu. Pertemuan G-7 yang membicarakan krisis utang Eropa menjadi sentimen positif bagi Euro. Lee Wai Tuck, Currency Strategist Forecast Pte di Singapura bilang jika ada langkah baru menangangi krisis di Eropa di pertemuan G-7 tentu menjadi sentimen positif. Akibatnya, Euro menguat 0,2% terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menjadi 1,2524 pada pukul 12.28 waktu Tokyo, dari sebelumnya ditutup US$ 1,2499 di New York. Sedangkan terhadap yen, mata uang 17 negara ini menguat 0,2% menjadi 98,10 yen. Selama enam bulan terakhir, euro telah melemah sebanyak 3,4%. Bloomberg Correaltion-Weighted Indexes menyebut pelemahan ini merupakan yang terburuk dibandingkan 10 mata uang negara berkembang. Sementara dollar AS naik 4,1% dan yen terapresiasi 3,4%.