KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Penguatan kurs rupiah di tengah kekhawatiran resesi Amerika Serikat (AS) dipandang hanya bersifat semu. Arah mata uang garuda dinilai lebih bergantung pada nasib perekonomian Tiongkok. Pengamat Mata Uang Lukman Leong mencermati, rupiah menguat terhadap dolar AS di tengah sentimen risk-on di pasar saham yang berbalik menguat (rebound) karena aksi bargain hunting. Mengutip Bloomberg, Selasa (6/8), rupiah spot menguat sekitar 0,15% ke level Rp 16.164 per dolar AS, sementara IHSG menghijau atau naik 0,99% ke level 7.129.215. Namun demikian, penguatan kurs rupiah cukup terbatas karena masih tingginya volatilitas dan ketidakpastian. Aksi sell off di pasar kemarin dipandang tidak cukup meyakinkan isu resesi Amerika yang muncul tiba-tiba dan tidak memiliki dasar yang kuat.
Penguatan Hanya Sesaat, Rupiah Lebih Bergantung pada Nasib Perekonomian China
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Penguatan kurs rupiah di tengah kekhawatiran resesi Amerika Serikat (AS) dipandang hanya bersifat semu. Arah mata uang garuda dinilai lebih bergantung pada nasib perekonomian Tiongkok. Pengamat Mata Uang Lukman Leong mencermati, rupiah menguat terhadap dolar AS di tengah sentimen risk-on di pasar saham yang berbalik menguat (rebound) karena aksi bargain hunting. Mengutip Bloomberg, Selasa (6/8), rupiah spot menguat sekitar 0,15% ke level Rp 16.164 per dolar AS, sementara IHSG menghijau atau naik 0,99% ke level 7.129.215. Namun demikian, penguatan kurs rupiah cukup terbatas karena masih tingginya volatilitas dan ketidakpastian. Aksi sell off di pasar kemarin dipandang tidak cukup meyakinkan isu resesi Amerika yang muncul tiba-tiba dan tidak memiliki dasar yang kuat.