Penguatan harga aluminium mulai terhenti



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga aluminium ke level tertinggi lima tahun terhenti lantaran mendapat tekanan dari penguatan dollar AS serta pelemahan sentimen dari China.

Mengutip Bloomberg, Jumat (27/10) harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange tergerus 0,2% ke level US$ 2.185 per metrik ton pada pukul 11.26 waktu Shanghai. Sepekan ini, aluminium menguat 2,3%.

Pergerakan indeks dollar AS di Bloomberg naik 0,1% setelah menanjak 0,7% pada Kamis (26/10). The greenback menguat setelah proposal reformasi pajak Amerika Serikat (AS) mencatat perkembangan. Di sisi lain, China melakukan pemangkasan harga referensi harian yuan paling banyak dalam sebulan.


"Kami merekomendasikan pembelian harga bawah untuk aluminium dibanding mengejar ke level yang lebih tinggi," tulis Huatai Futures dalam catatan di situs web, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (27/10). Lebih lanjut, Huatai menyatakan output aluminium akan jatuh selama musim dingin, tetapi persediaan masih bergejolak dan permintaan turun secara bulanan.

"Terbatasnya permintaan global selama musim dingin sebagian besar sudah tercermin dalam harga aluminium," tulis analis BMI Research dalam sebuah email yang diterima Bloomberg.

BMI menaikkan prospek aluminium untuk jangka panjang. Adapun prediksinya, harga rata-rata aluminium akan berada pada US$ 2.000 per metrik ton pada 2018 atau naik dari perkiraan sebelumnya di US$ 1.900 per metrik ton. Sebab, prospek permintaan yang semakin stabil di China mendorong defisit aluminium yang lebih dalam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie