Penguatan harga emas dibatasi kenaikan yield US treasury



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas berbalik naik setelah sentuh level terendah. Namun, analis memproyeksikan kenaikan harga emas hanya sesaat dan tren koreksi masih belum usai.  

Mengutip Bloomberg, Senin (1/3), pukul 18.00 harga emas kontrak pengiriman April 2021 di Commodity Exchange naik 0,90% ke US$ 1.744 per ons troi. Bahkan di sesi perdagangan siang tadi harga emas sempat naik 1,53%. 

Sebelumnya, pada Jumat (26/2), harga emas sempat terkoreksi sentuh level terendah sejak Juni 2020 di US$ 1.728 per ons troi. 


Analis HFX Berjangka Ady Pangestu memproyeksikan tren koreksi harga emas belum akan usai. Sentimen negatif datang dari naiknya yield US Treasury AS. Kenaikan yield US Treasury berpotensi membuat investor melepas kepemilikan emas dan beralih mencari instrumen investasi yang memiliki yield lebih tinggi. 

Senin (1/3), yield US Treasury naik 196 basis poin menjadi ke 1,43%. Alhasil, kenaikan harga emas saat ini cenderung terbatas dan sementara saja. 

Baca Juga: Harga emas siang ini di Pegadaian, Senin 1 Maret 2021

Selain itu, kondisi pandemi yang mulai bisa diatasi membuat emas yang menjadi aset safe haven akan mulai ditinggalkan. "Secara teknikal level US$ 1.700 per ons troi jadi level psikologis," kata Ady, Senin (1/3). 

Kenaikan emas saat ini terjadi karena dorongan beli dari investor ritel karena harga emas menurun atau sedang murah. "Penurunan harga emas beberapa hari terakhir dimanfaatkan untuk tambah kepemilikan tapi ini bersifat sementara," kata Ady. 

Namun, dalam jangka panjang harga emas berpotensi naik. Harga emas berpotensi pulih jika yield US Treasury mulai kembali menurun.  Menurut Ady, pelaku pasar juga tidak ingin yield US Treasury terus bergerak naik. "The Fed juga dilema imbal hasil US Treasury jangan terlalu kuat karena bisa membuat ekonomi sulit tumbuh," kata Ady. 

Sementara, Analis Monex Investindo Faisyal mengatakan dalam riset, Senin (1/3), harga emas berpotensi menguat dalam jangka pendek di tengah aksi short covering para pelaku pasar setelah penurunan tajam akhir-akhir ini. 

Namun, memang Faisyal juga memproyeksikan kenaikan harga emas hanya terbatas jika tingkat imbal hasil obligasi AS terus naik dan dapat memicu penguatan dollar AS. 

Selanjutnya harga emas akan kembali terpengaruh oleh data ISM Manufacturing PMI Amerika Serikat yang rilis di Senin (1/3) malam. Serta hasil pidato anggota FOMC John William dan Lael Brainard. 

Ady memproyeksikan dalam jangka pendek harga emas berpotensi terkoreksi kembali. "Harga emas berpotensi ke US$ 1.688 per ons troi di pekan ini," kata Ady.

Faisyal memproyeksikan harga emas berpeluang dibeli dalam jangka pendek selama harga bergerak di atas level support US$ 1.737 per ons troi. Dengan begitu, harga berpeluang naik menguji level resistance di US$ 1.755 per ons troi. 

Namun, jika harga emas bergerak turun hingga menembus US$ 1.737 per ons troi maka berpeluang lakukan jual emas dan menargetkan support selanjutnya di US$ 1.730 per ons troi. 

Selanjutnya: Harga emas naik Senin (1/3), pulih dari level terendah 8 bulan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi