Penguatan harga emas karena pelemahan dollar AS dinilai hanya sementara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas bergerak naik setelah dollar AS melemah. Ekspektasi kenaikan inflasi memicu kekhawatiran penilaian ekuitas dan mendorong investor menuju logam safe haven

Mengutip Bloomberg, Selasa (23/2), harga emas kontrak pengiriman April 2021 di Commodity Exchange pukul 12.00 tercatat naik 0,21% ke US$ 1.812 per ons troi. Jika dibandingkan, harga emas di akhir pekan lalu bertengger di US$ 1.777 per ons troi. 

Analis Monex Investindo Faisyal mengatakan harga emas terbantu naik karena sentimen pelemahan dollar AS. Selasa (23/2) tercatat indeks dollar AS turun 0,01% ke level 89,99. 


Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 8.000 menjadi Rp 938.000 per gram pada Selasa (23/2)

Dalam riset yang dikeluarkan Monex, Selasa (23/2), dollar AS melemah karena muncul kekhawatiran naiknya inflasi akibat stimulus fiskal yang besar dari pemerintah AS. 

Faisyal memproyeksikan pelemahan dollar AS hanya akan terjadi sementara. Sedangkan, jika yield US Treasury terus naik, maka dollar AS berpotensi ikut menguat. Akibatnya, harga emas berpotensi berbalik melemah saat dollar AS menguat. 

Tercatat, hingga Senin (22/2), yield US Treasury masih bertengger di level tertingginya di 1,36%.

Namun, untuk jangka menengah Faisyal memproyeksikan harga emas berpotensi melemah karena prospek pemulihan ekonomi global mulai terlihat. Pelaku pasar juga melihat perkembangan vaksin membaik. Apalagi, beberapa negara sudah berhasil catatkan nol kasus Covid-19. 

Baca Juga: Harga emas spot melayang dekat level tertinggi sepekan Selasa (23/2) pagi

"Kebijakan stimulus Joe Biden juga berpotensi membuat dollar AS menguat, sehingga harga emas berpotensi melemah," kata Faisyal. 

Dalam sepekan ke depan rentang harga emas di US$ 1.750 per ons troi-US$  1.840 per ons troi. Faisyal merekomendasikan sell on rally

Selanjutnya: Harga emas hari ini di Pegadaian, Selasa 23 Februari 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi