Penguatan harga gas alam diprediksi masih berlanjut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen bencana alam Badai Florence di Amerika Serikat (AS) turut mengangkat harga gas alam. Dalam sepekan terakhir, harga gas alam terus menanjak ke atas US$ 2.800 per mmbtu. Secara teknikal, sejumlah indikator juga menunjukkan peluang penguatan harga selanjutnya.

Meninjau indikator teknikal saat ini, analis Asia Trade Point Futures Andri Hardianto, menyebut, harga gas alam saat ini berada di atas garis Moving Average (MA 50). Namun, masih bergulir di bawah MA 100 dan MA 200.

Sementara, indikator MACD berada di zona positif pada level 0,001. Indikator stochastic juga memberi sinyal netral pada level 51,2. Adapun, indikator RSI 14 berada di level 57,4 dan mengindikasikan penguatan harga.

"Untuk besok, saya proyeksikan harga masih akan menguat," kata Andri, Kamis (13/9).

Andri memperkirakan, besok, Jumat (14/9), harga gas alam bergerak dalam rentang US$ 2.810 - US$ 2.840 per mmbtu. Menurutnya, harga memang bergerak dalam rentang yang sempit saat ini di tengah banyaknya sentimen dan sikap wait and see pelaku pasar menanti perkembangan data cadangan gas alam EIA hingga pekan depan.

Adapun, untuk sepekan ke depan, Andri memprediksi harga berada dalam kisaran US$ 2.790 - US$ 2.850 per mmbtu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti