KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepekan terakhir, harga komoditas gas alam konsisten menguat. Musim panas yang diprediksi berlangsung dengan suhu lebih tinggi, serta permintaan impor China yang meningkat ditengarai menjadi sentimen positif yang menopang harga komoditas ini. Mengutip Bloomberg, Jumat (25/5) pukul 19.06 WIB, harga gas alam kontrak pengiriman Juni di New York Merchantile Exchange turun 0,03% ke posisi US$ 2,9390 per mmbtu dibandingkan dengan hari sebelumnya. Kendati begitu, harga gas alam selama sepekan mencatat penguatan 4,59%. Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim, menjelaskan, harga gas alam bergerak menguat lantaran adanya katalis positif dari kondisi cuaca kawasan Asia, Eropa, maupun Amerika Serikat yang memasuki musim panas. Commodity Weather Group menganalisis, negara-negara di AS bagian barat dan selatan akan menghadapi suhu yang lebih tinggi daripada musim panas biasanya.
Penguatan harga gas alam ditopang prediksi kenaikan permintaan di musim panas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepekan terakhir, harga komoditas gas alam konsisten menguat. Musim panas yang diprediksi berlangsung dengan suhu lebih tinggi, serta permintaan impor China yang meningkat ditengarai menjadi sentimen positif yang menopang harga komoditas ini. Mengutip Bloomberg, Jumat (25/5) pukul 19.06 WIB, harga gas alam kontrak pengiriman Juni di New York Merchantile Exchange turun 0,03% ke posisi US$ 2,9390 per mmbtu dibandingkan dengan hari sebelumnya. Kendati begitu, harga gas alam selama sepekan mencatat penguatan 4,59%. Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim, menjelaskan, harga gas alam bergerak menguat lantaran adanya katalis positif dari kondisi cuaca kawasan Asia, Eropa, maupun Amerika Serikat yang memasuki musim panas. Commodity Weather Group menganalisis, negara-negara di AS bagian barat dan selatan akan menghadapi suhu yang lebih tinggi daripada musim panas biasanya.