Penguatan harga minyak ikut menekan rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amerika Serikat (AS) menargetkan untuk menekan ekspor minyak mentah Iran sekitar 20% menjadi di bawah 1 juta barel per hari mulai Mei mendatang. Ini mengakibatkan harga minyak mentah dunia kembali menguat. Harga minyak west texas intermediate (WTI) menguat ke atas US$ 58 per barel sejak Rabu (13/3).

Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan hal ini akan berpengaruh terhadap membengkaknya neraca perdagangan Indonesia karena impor bahan bakar minyak (BBM) dengan sendirinya akan lebih mahal. Hal inilah yang menyebabkan nilai tukar rupiah melemah terhadap dollar AS.

Mengutip Bloomberg pada Kamis (14/3) rupiah ditutup melemah 0,09% di level Rp 14.278 per dollar AS. Sementara dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah menguat 0,11% menjadi Rp 14.253 per dollar AS.


“Peluang rupiah melanjutkan koreksi masih ada sebab Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data perdagangan internasional Indonesia periode Februari 2019 pada esok pagi,” kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Kamis (14/3)

Asal tahu saja prediksi para analis memperkirakan ekspor terkontraksi alias turun 4,26% secara year-on-year (yoy), impor naik tipis 0,4% yoy, dan neraca perdagangan minus US$ 841 juta.

Ibrahim memprediksi dalam perdagangan Jumat (15/3) kemungkinan rupiah akan diperdagangkan antara Rp 14.260-Rp 14.285 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati