KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) kembali menghijau setelah tiga hari berturut-turut berada di zona merah. Pada penutupan perdagangan Rabu (8/3) IHSG naik 0,14% atau 9,61 poin ke level 6.776,37. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi penguatan IHSG hari ini akan berlanjut sampai esok hari. “Kami perkirakan berpeluang melanjutkan penguatannya ke rentang area 6.783-6.817 dengan
support 6.688 dan
resistance 6.845,” kata Herditya. Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mencermati, IHSG membentuk pola
hammer bersamaan dengan
intraday rebound jelang penutupan Rabu (8/3). Secara teknikal, stochastic RSI berpeluang membentuk
golden cross di
oversold area.
Rebound tersebut juga memperkuat indikasi meredanya tekanan jual pada IHSG.
Valdy memprediksi IHSG pada Kamis (9/3) akan bergerak di area
support pada level 6.750 dan
resistance pada level 6.850.
Baca Juga: Sejumlah Saham Berpotensi Jadi Laggard Saat IHSG Turun, Mana yang Layak Dikoleksi? Pergerakan tersebut dipengaruhi beberapa sentimen. Sentimen negatif utama berasal dari perkiraan The Fed menaikkan suku bunga acuan lebih dari 25 bps pada FOMC meeting Rabu (22/3). Hal ini memicu spekulasi RDG BI akan lebih dulu menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps. Meski begitu, ada sentimen domestik positif yang menyokong IHSG yaitu Indonesia Consumer Confidence Index yang berada di level 122,4 pada Februari 2023. Angka ini relatif bertahan dari level 123 pada Januari 2023. “Hal ini memperkuat keyakinan bahwa konsumsi domestik masih cukup kuat dan diperkirakan dapat menopang laju pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama 2023,” kata Valdy kepada Kontan.co.id, Rabu (8/3).
Baca Juga: IHSG Menguat ke 6.776 Hari Ini (8/3), BBRI, BMRI, ADRO Paling Banyak Net Buy Asing Sementara Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menuturkan IHSG berhasil
rebound meski sempat dilanda aksi panik akibat komentar
hawkish Gubernur Bank Sentral AS terkait potensi kenaikan suku bunga yang lebih tinggi. “Secara harga, IHSG membentuk pola perlawanan berupa
candle hammer sehingga besok ada potensi IHSG bergerak menguat dengan
range 6.700-6.800,” kata Cheril. Senada dengan Valdy, Cheril menyebut pergerakan tersebut dipengaruhi sentimen dari dalam negeri, yakni Indonesia Consumer Confidence Index yang masih berada di area optimistis meski mengalami penurunan tipis. Selain itu, Cheril memprediksi adanya perlambatan pasar tenaga kerja AS akibat rilis data tenaga kerja JOLTS dari AS yang data di periode Februari diperkirakan akan menurun dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca Juga: IHSG Naik Tipis 0,14% ke 6.776 Rabu (8/3), ITMG, AMRT, ADRO Top Gainers LQ45 “Pelaku pasar juga akan mencermati pidato lanjutan Gubernur The Fed subuh ini, diharapkan komentarnya lebih
soft sehingga bisa membuat pasar kembali optimis,” tambah dia.
Mempertimbangkan sentimen di atas, Valdy merekomendasikan saham
TLKM,
JSMR,
CPIN,
UNVR, dan
TOWR yang memiliki potensi
rebound. Selain itu, potensi
buy on news pada
BBCA dan
BBNI juga dapat dicermati pada perdagangan Kamis (9/3). Cheril merekomendasikan saham BBNI dengan target harga Rp 9.200,
BRIS dengan target harga Rp 1.700, dan
JPFA dengan target harga Rp 1.280 Sementara Herditya merekomendasikan investor untuk mencermati saham
MTEL,
SLIS, dan
GOTO. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati