KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal semester dua ini ditutup menguat 0,33% di level 6.379,69 dengan aksi beli investor cukup besar di level Rp 761,92 miliar. "Penguatan ini tertahan setelah sempat cukup optimistis di awal sesi," jelas Lanjar Nafi, Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia, Senin (1/7). Lanjar menjelaskan turunnya indeks manufaktur PMI Indonesia menjadi penyebab utamanya. IHS Markit baru saja merilis Indeks manufaktur PMI Indonesia per Juni 2019 turun di level 50,6. Padahal bulan sebelumnya indeks manufaktur ini berada di level 51,6.
Penyebab lainnya, data inflasi juga menunjukkan perlambatan secara tahunan (yoy) yaitu 3,28% pada bulan Juni, sedangkan pada bulan sebelumnya inflasi tercatat 3,32% yoy. Lanjar menjelaskan kenaikan harga makanan tidak mampu menopang pertumbuhan inflasi karena harga transportasi yang melambat cukup signifikan dari 3,58% yoy menjadi 1,91% yoy. Ditambah dengan pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Bank Dunia (World Bank) dari 5,2% menjadi 5,1% tahun ini, dan inflasi hingga akhir tahun diproyeksikan mendekati level 3%. "Proyeksi pertumbuhan Bank Dunia menahan optimisme ekuitas di Indonesia," jelas dia.