Penguatan Korea Won memicu penyusutan laba LG



SEOUL. Penguatan mata uang tak selalu berimbas positif. Bagi LG Electronics Inc, penguatan won Korea Selatan (Korsel) justru menyusutkan pundi-pundi laba.

Sepanjang kuartal IV 2013, produsen televisi terbesar kedua di dunia ini membukukan rugi bersih sebesar KRW 63,4 miliar. Angka ini jauh di bawah estimasi pasar yang menebak laba bersih LG sekitar KRW 156,6 miliar.

Selain penguatan won, LG harus menanggung beban besar untuk dana promosi. Hitungan Greg Roh, Analis HMC Investment Securities, LG merogoh dana KRW 200 miliar untuk mempromosikan ponsel pintar LG G2, sepanjang periode Oktober-Desember 2013.


Hasilnya, unit bisnis smartphone membukukan kenaikan penjualan. LG berhasil menjual 13,2 juta smartphone di kuartal IV 2013 atau naik 54% dibandingkan tahun 2012. Angka penjualan ponsel pintar LG merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah. Dus, kini LG menjadi produsen smartphone terbesar ketiga, tepat di belakang Samsung dan Apple.

Namun, beban promosi membuat unit bisnis smartphone membukukan rugi sekitar KRW 43,4 miliar. Beruntung, penjualan televisi LG membaik. Penjualan televisi LG berhasil memperkecil kerugian. Laba operasional LG dari bisnis televisi berhasil melejit angka KRW 174 miliar dari sebelumnya KRW 80 miliar.

“Bisnis televisi akan menguntungkan karena harga panel terus turun. Sedangkan bisnis ponsel akan tumbuh stabil,” ujar Yoon Hyuk Jin, Analis Eugene Investment & Securities, mengutip Bloomberg, Senin (27/1). Sementara, bisnis pendingin udara (AC) kembali membukukan rapor hijau. Tahun lalu, laba operasional unit AC sebesar KRW 7,3 miliar.

Total, LG membukukan laba konsolidasi sebesar KRW 222,70 miliar di sepanjang tahun 2013. Sedangkan penjualan mencapai KRW 58,14 triliun. Tahun 2104, LG bercita-cita meraih pendapatan sebesar KRW 62,3 triliun. Angka ini naik tipis 7,2% dibandingkan tahun 2013.

Rencananya, LG akan merilis 12 model televisi terbaru dengan teknologi layar ultra high definition. Demi memuluskan ambisi, LG akan meningkatkan belanja modal (capex) menjadi KRW 3 triliun. Pada tahun 2013, capex LG mencapai KRW 2,5 triliun.

Editor: Dessy Rosalina