KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (
COCO) mencanangkan sejumlah strategi bisnis untuk memaksimalkan kinerjanya di tahun ini. Salah satu strategi yang dijalankan yakni, melakukan penguatan pasar dengan memaksimalkan pemasaran, baik itu di
tradisional market maupun modern. Sekretaris Perusahaan COCO, Gendra Fachrurozi menuturkan, perusahaan juga turut menggarap segmen penjualan daring untuk menjarang konsumen baru. Strategi itu diiringi pula oleh upaya perusahaan melakukan penguatan segmen pelanggan, yang dimulai dari pelanggan ritel, segmen UMKM seperti bakery lokal maupun hotel, hingga pelanggan restoran dan cafe (horeca). "Melalui demo aplikasi produk untuk pembuatan kue ke segmen UMKM dan Horeca secara langsung dan juga mengembangkan pemasaran melalui media sosial, kami meyakini produk COCO bakal banyak diminati," tutur Gendra, saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (8/3) lalu.
Dengan sejumlah strategi yang dijalankan di tahun ini, COCO optimistis dapat mencapai pertumbuhan kinerja yang positif dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Wahana Interfood (COCO) Bidik Pendapatan Rp 268 Miliar pada Tahun Ini Adapun, pada tahun 2022 ini, secara konsolidasian, COCO mengincar pendapatan sebesar Rp 268 miliar. Target bisnis ini dipilih dengan melihat beberapa sentimen positif, antara lain, nada optimisme yang sudah sering mewarnai pemberitaan di media masa terkait prospek ekonomi Indonesia untuk tahun 2022. Tak hanya dari kalangan pemerintahan dan otoritas, optimisme itu juga datang dari para ekonom. Gendra menyebut, para ekonom bersepakat bahwa 2022 bakal menjadi momentum pemulihan yang lebih nyata bagi perekonomian. Hal Ini sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, pasca penanganan yang ditempuh pemerintah dalam pengendalian varian Delta virus Covid-19.
"Melihat momentum tersebut, perusahaan bakal lebih agresif dalam melakukan pemasaran baik di tingkat domestik maupun pasar global. Tahun ini, secara konsolidasian perusahaan mengincar pendapatan sebesar Rp 268 miliar," terang Gendra. COCO belum secara resmi merilis laporan keuangan untuk tahun buku 2020. Namun dia bilang bahwa COCO berhasil mencatatkan kinerja yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya. Hingga September tahun lalu, COCO mencatatkan penjualan neto sebesar Rp 157,53 miliar. Jumlah ini meningkat 59,28% dari penjualan neto pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 98,89 miliar. Dari sisi bottom line, laba usaha COCO juga terpantau ikut meningkat, dari sebelumnya Rp 11,88 miliar di kuartal III-2020, menjadi Rp 16,08 miliar di kuartal III-2021. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .