KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rilis data inflasi Inggris bulan Februari yang menujukkan perlambatan menahan pergerakan mata uang poundsterling. Kalau bulan sebelumnya inflasi mencapai 3% kini hasilnya turun menjadi 2,7%. Setelah sempat menguat pada sesi perdagangan Asia, akhirnya pound terlihat melemah dihadapan dollar Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg, pada Selasa (20/3) pukul 19.10 wib pasangan mata uang GBP/USD 0,19% ke level US$ 1,3997. Sebelumnya pada euro sempat lebih unggul pada level 1,4062.
“Awalnya pound menguat karena ditopang oleh kesepakatan terkait Brexit,” ungkap Nizar Hilmy, Analis PT Global Kapital Investama Berjangka kepada Kontan.co.id. Meski perundingan antara Inggris dan Uni Eropa masih berlangsung tetapi kedua belah pihak sudah mencapai kesepakatan yang memberi sinyal positif bagi proses Brexit. Selama proses tersebut disepakati Inggris akan tetap mengikuti aturan Uni Eropa sekaligus menikmati aturan perdagangan bebas diantara negara Uni Eropa. Kata Nizar hal itu meredam kekhawatiran pasar akan resiko hard Brexit. Kemudian terkait jatuhnya inflasi ke level 2,7% dari proyeksi perkiraan para ekonom di level 2,8%, menurut Nizar pengaruhnya hanya sesaat. Menurutnya meski melemah, tetapi capaian inflasi Inggris masih berada di atas target Bank of England (BoE) di level 2%. Sedangkan dari AS sendiri, ia melihat masih belum ada sentimen yang bisa mempengaruhi pergerakan greenback. Pasar masih memilih berhati-hati menanti hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC). Hingga kini probabilitas kenaikan suku bunga sudah mencapai 90%. “Walaupun suku bunga sudah pasti naik tetapi pertanyaannya berapa kali The Fed akan naikin suku bunga di tahun ini,” timpalnya. Untuk Rabu (21/3) Nizar menebak pasangan GBP/USD masih berada dalam fase konsolidasi. Baik pound maupun greenback tengah menantikan kebijakan yang diambil oleh masing-masing Bank Sentral . Jika pernyataan salah satunya terlihat lebih hawkish maka bisa mendorong pergerakan mata uang yang bersangkutan. Secara teknikal semua indikator masih memberi sinyal positif. Saat ini harga sudah berada diatas garis moving average (MA) 10 dan MA 55 yang mengindikasikan penguatan. Indikator moving average convergence divergence (MACD) berada di area positif. Kemudian indikator relative strength index (RSI) berada di level 56 dan stochastic di level 82.
Rekomendasi : Buy Support : 1,3970 - 1,3950 - 1,3930 Resistance : 1,4050 - 1,4070 - 1,4090 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto