Penguatan poundsterling dibebani data penjualan eceran



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan mata uang Inggris poundsterling akhirnya kandas di penghujung pekan. Rilis data penjualan eceran bulan Januari yang di bawah perkiraan menjadi sentimen negatif yang menahan laju penguatan. Kondisi ini semakin diperparah dengan perbaikan indeks dollar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (16/2) pasangan mata uang GBP/USD tecatat melemah 0,52% ke level 1,4026 dibanding hari sebelumnya. Padahal sebelum data tersebut dirilis harganya sempat bertengger di level 1,4046.

Putu Agus Pransuamitra, Analis PT Monex Investindo Futures mengatakan keunggulan pound yang terjadi pada awal sesi terjadi karena pelemahan indeks dollar AS. Menurutnya penguatan pasangan GBP/USD telah bertahan selama empat hari beruntun karena pelaku pasar mulai mencemaskan kondisi ekonomi AS.


“Pasar ragu akan ketangguhan ekonomi jika suku bunga dinaikkan,” terangnya kepada Kontan.

Belum lagi greenback juga sedang berada dibawah tekanan karena defisit anggaran AS diproyeksikan naik mendekati $1 triliun di tahun 2019. Pasar cukup khawatir akan tingginya anggaran belanja infrastruktur yang disertai pengurangan pajak. Bahkan saat indeks dollar AS sempat turun ke level 85,25 atau merupakan level terendah sejak Desember 2014.

Namun pasangan GBP/USD perlahan mulai berbalik arah ketika data penjualan eceran Inggris bulan Januari dirilis pada level 0,1%. Meski telah membaik dari capaian bulan sebelumnya padda level -1,4% tetapi hasilnya masih lebih rendah dari perkiraan di level 0,5%.

Kemudian greenback sendiri akhirnya juga diuntungkan oleh rilis data izin pembangunan rumah AS bulan Januari yang melonjak ke level tertinggi sejak 2007. Bahkan indeks dollar AS sendiri akhirnya ditutup menguat 0,57% ke level 89,100.

Secara teknikal sebagian besar indikator juga menunjukkan sinyal koreksi. Indikator stochastic dan indikator relative strength index (RSI) sudah berada diarea jenuh beli. Kemudian indikator moving average convergence divergence (MACD) bergerak turun di area positif. Namun sinyal penguatan masih diperlihatkan dari posisi harga yang sudah berada diatas garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia