Penguatan rupiah akan lebih terbatas setelah melaju empat hari berturut-turut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah menguat selama empat hari berturut-turut terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Rabu (20/3), kurs spot rupiah ditutup menguat 0,32% ke Rp 14.188 per dollar AS.

Sentimen utama penguatan rupiah datang dari kondisi eksternal, yaitu rapat Federal Open Market Committee (FOMC). Pelaku pasar berekspektasi, dalam rapat kali ini, petinggi The Fed akan menahan suku bunga acuan saat ini di 2,25%–2,5%.

Sikap dovish The Fed membuat indeks dollar AS turun dalam beberapa hari belakangan. Rupiah cenderung menguat karena selisih suku bunga dengan Amerika Serikat cukup besar. Ini membuat rupiah sebagai aset yang menarik," kata Fakhrul Fulvian, Ekonom Trimegah Sekuritas, kemarin.


Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan menambahkan, kekhawatiran pelaku pasar akan Brexit juga menekan dollar AS. Hal ini membuat pelaku pasar lebih memilih masuk ke safe haven, seperti emas.

Yudi memperkirakan, rupiah akan menguat pada perdagangan hari ini, dengan asumsi The Fed menahan bunga dan tetap dovish. Koreksi bisa terjadi jika The Fed menaikkan bunga. Proyeksi dia, rupiah bergerak di rentang Rp 14.000–Rp 14.320 per dollar AS.

Sedangkan Fakhrul memperkirakan, rupiah akan menguat terbatas karena sudah memfaktorkan keputusan The Fed di pergerakan rupiah belakangan. Rentang pergerakan rupiah di Rp 14.150–Rp 14.200 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati