JAKARTA. Penguatan rupiah berlanjut di awal pekan, analis menduga potensi penguatan pun masih bisa terjadi di perdagangan esok hari.

Di pasar spot, Senin (20/6) valuasi rupiah terbang 0,65% ke level Rp 13.252 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Posisi ini sejalan dengan di kurs tengah Bank Indonesia yang mana rupiah melesat 0,73% di level Rp 13.260 per dollar AS.

Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Garuda Berjangka mengatakan isu domestik dari tengah pekan lalu menyikapi keputusan bank Indonesia memangkas suku bunga masih dipandang positif oleh pasar. “Penguatan juga terdorong oleh positifnya pergerakan harga komoditas,” kata Wahyudi.

Kenaikan harga minyak beri suntikan tenaga bagi pergerakan rupiah dan mata uang lainnya yang erat kaitannya dengan komoditas.

Selasa (21/6) diprediksi penguatan rupiah masih bisa berlanjut. “Momentumnya masih ada hanya rentangnya yang sudah lebih sempit,” duga Wahyudi.

Mengingat pasar akan lebih antisipasi pernyataan Janet Yellen, Gubernur The Fed yang akan disampaikan Selasa (21/6) malam.

Indikasinya memang Yellen masih akan lemparkan pernyataan dovish. Hal tersebut tentunya akan membuat pelaku pasar sesaat meninggalkan dollar AS dan jadi kesempatan bagi rupiah untuk unggul.

Di tengah tingginya ketidakpastian saat ini potensi penguatan rupiah masih bisa terlihat. Apalagi mengingat yen yang masih cukup diunggulkan pasar. Itu bisa mengangkat rupiah sebagai sesama mata uang Asia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto