KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keunggulan rupiah dalam perdagangan Selasa (19/12) diperkirakan sulit untuk berlanjut. Besarnya kemungkinan Senat Amerika Serikat (AS) memberikan persetujuan terhadap rancangan Undang-Undang Pajak yang diusulkan oleh Presiden Donald Trump kemungkinan menjadi sentimen negatif yang menghadang laju penguatan mata uang Garuda. “Kemungkinan agak melemah kalau RUU Pajak disetujui,” Rully Arya Wisnubroto, Ekonom PT Bank Mandiri Tbk kepada Kontan.co.id, Selasa (19/12). Apalagi pada Rabu (20/12) tidak ada data domestik yang mampu menopang rupiah. Kata Rully mata uang Garuda masih cukup kental dipengaruhi sentimen pembahasan RUU Pajak AS. Ia menebak pada Rabu (20/12) rupiah kemungkinan akan melemah pada kisaran Rp 13.560 – Rp 13.600 per dollar AS.
Penguatan rupiah hanya sesaat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keunggulan rupiah dalam perdagangan Selasa (19/12) diperkirakan sulit untuk berlanjut. Besarnya kemungkinan Senat Amerika Serikat (AS) memberikan persetujuan terhadap rancangan Undang-Undang Pajak yang diusulkan oleh Presiden Donald Trump kemungkinan menjadi sentimen negatif yang menghadang laju penguatan mata uang Garuda. “Kemungkinan agak melemah kalau RUU Pajak disetujui,” Rully Arya Wisnubroto, Ekonom PT Bank Mandiri Tbk kepada Kontan.co.id, Selasa (19/12). Apalagi pada Rabu (20/12) tidak ada data domestik yang mampu menopang rupiah. Kata Rully mata uang Garuda masih cukup kental dipengaruhi sentimen pembahasan RUU Pajak AS. Ia menebak pada Rabu (20/12) rupiah kemungkinan akan melemah pada kisaran Rp 13.560 – Rp 13.600 per dollar AS.