JAKARTA. Penguatan yang didulang rupiah masih gagal membawa posisi mata uang Garuda kembali ke bawah level Rp 13.000 per dollar AS. Kini pasar sedang menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia untuk mencari sentimen penguatan lainnya pada Kamis (20/10). Di pasar spot, Rabu (19/10) posisi rupiah terangkat 0,13% di level Rp 13.008 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sejalan, di kurs tengah Bank Indonesia, posisi rupiah berhasil melambung 0,28% ke level Rp 13.007 per dollar AS. Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengungkapkan sajian data inflasi AS September 2016 yang tidak memuaskan pasar jadi biang kerok pelemahan USD. Tercatat memang inflasi September 2016 tumbuh dari 0,2% menjadi 0,3%, namun inflasi inti AS turun dari 0,3% menjadi 0,2%.
Penguatan rupiah masih sempit
JAKARTA. Penguatan yang didulang rupiah masih gagal membawa posisi mata uang Garuda kembali ke bawah level Rp 13.000 per dollar AS. Kini pasar sedang menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia untuk mencari sentimen penguatan lainnya pada Kamis (20/10). Di pasar spot, Rabu (19/10) posisi rupiah terangkat 0,13% di level Rp 13.008 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sejalan, di kurs tengah Bank Indonesia, posisi rupiah berhasil melambung 0,28% ke level Rp 13.007 per dollar AS. Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengungkapkan sajian data inflasi AS September 2016 yang tidak memuaskan pasar jadi biang kerok pelemahan USD. Tercatat memang inflasi September 2016 tumbuh dari 0,2% menjadi 0,3%, namun inflasi inti AS turun dari 0,3% menjadi 0,2%.