JAKARTA. Sepertinya, tahun ini perbankan tidak akan menggenjot keuntungan dari transaksi valuta asing (valas) dan derivatif. Penguatan rupiah membuat pendapatan dari bisnis ini tidak akan setinggi tahun lalu. Mengutip data statistik perbankan Indonesia (SPI) Bank Indonesia (BI), keuntungan valas pada Januari 2011 tercatat hanya Rp 3,96 triliun. Angka ini anjlok 75,79% dibandingkan Januari 2010 yang sebesar Rp 16,36 triliun. Jika dibandingkan akhir Desember 2010 (month to month) keuntungannya menyusut 91,93%. Bambang Eko Juwono, Kepala Tresuri Bank UOB Buana, mengatakan, rendahnya pendapatan dari transaksi valas ini karena nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal tahun ini cenderung tidak berfluktuatif, sehingga spread atau selisih antara beli dan jual menjadi sempit.
Penguatan rupiah menekan bisnis tresuri
JAKARTA. Sepertinya, tahun ini perbankan tidak akan menggenjot keuntungan dari transaksi valuta asing (valas) dan derivatif. Penguatan rupiah membuat pendapatan dari bisnis ini tidak akan setinggi tahun lalu. Mengutip data statistik perbankan Indonesia (SPI) Bank Indonesia (BI), keuntungan valas pada Januari 2011 tercatat hanya Rp 3,96 triliun. Angka ini anjlok 75,79% dibandingkan Januari 2010 yang sebesar Rp 16,36 triliun. Jika dibandingkan akhir Desember 2010 (month to month) keuntungannya menyusut 91,93%. Bambang Eko Juwono, Kepala Tresuri Bank UOB Buana, mengatakan, rendahnya pendapatan dari transaksi valas ini karena nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal tahun ini cenderung tidak berfluktuatif, sehingga spread atau selisih antara beli dan jual menjadi sempit.