Penguatan rupiah terhenti setelah BI menahan suku bunga acuan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan rupiah tertahan pada Selasa (14/4) sore. Kurs rupiah spot melemah tipis 0,10% di Rp 15.645 per dolar Amerika Serikat (AS). Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) berada di Rp 15.722 per dolar AS pada tadi pagi. Kurs tengah BI ini menguat 0,75% ketimbang posisi kemarin.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan stabilnya pergerakan rupiah saat ini masih dipengaruhi oleh kombinasi sentimen dari eksternal dan domestik. Dari dalam negeri, Bank Indonesia menahan suku bunga acuan pada 4,50%. Tapi, BI menurunkan lagi rasio pencadangan alias giro wajib minimum perbankan.

Baca Juga: Gubernur BI optimistis cadangan devisa akhir April 2020 akan meningkat


Reny mengatakan, kebijakan moneter BI yang akomodatif tersebut membuat investor cukup optimis terhadap kondisi ekonomi domestik. Itu terbukti dari kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 1,79% pada hari ini.

“Aliran dana yang masuk ke pasar obligasi menunjukkan perkembangan positif sehingga membantu rupiah menguat dan tetap stabil di bawah level Rp 16.000,” kata Reny. Dia menambahkan, rupiah hari ini sedikit tertahan akibat perkembangan jumlah korban virus corona di Indonesia yang terus bertambah.

Baca Juga: BI turunkan GWM dan perlonggar kebijakan, likuiditas bank bertambah Rp 117,8 triliun

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, sentimen negatif dari virus korona masih akan membayangi pergerakan rupiah ke depan. Sehingga, penguatan rupiah saat ini masih bersifat sementara.

Berkaca dari kondisi tersebut, Reny menghitung pergerakan rupiah untuk Rabu (15/4) akan berada di rentang Rp 15.200 per dolar AS–Rp 15.700 per dolar AS. Sementara, Sutopo menghitung rupiah akan bergerak antara Rp 15.500 per dolar AS–Rp 15.800 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati