Penguatan rupiah tersandung profit taking



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi profit taking membuat rupiah tersandung di awal pekan. Kemarin, rupiah spot melemah 0,15% ke level Rp 14.977 per dollar Amerika Serikat (AS). Namun, versi kurs tengah Bank Indonesia, rupiah masih menguat 0,78% menjadi Rp 14.972 per dollar AS.

Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro bilang, pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh koreksi nilai tukar yuan. "China merupakan mitra dagang utama bagi Indonesia, sehingga rupiah cukup sensitif dengan yuan," kata dia.

Intervensi yang dilakukan BI di akhir perdagangan juga cukup membuat rupiah bertahan di bawah Rp 15.000. Direktur Garuda Berjangka Ibrahim menambahkan, data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III yang mencapai 5,17% secara tahunan turut menopang pergerakan rupiah.


Hari ini, rupiah menanti data cadangan devisa Indonesia bulan Oktober yang diprediksi naik. Satria memperkirakan, kenaikan sekitar US$ 100 juta–US$ 500 juta. Dia pun memprediksi, gerak rupiah masih terbatas di level Rp 14.970–Rp 15.020 per dollar AS. Sedangkan Ibrahim meramal, penguatan rupiah bakal kembali dalam rentang Rp 14.913–Rp 15.000 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati