JAKARTA. Penguatan nilai tukar rupiah yang terjadi sejak awal tahun berdampak terhadap inflasi inti. Selama tiga bulan pertama 2016, inflasi inti terus mengalami penurunan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi inti Maret 2016 sebesar 3,5% year on year (YoY). Angka tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,59% YoY dan juga lebih rendah dari inflasi inti Januari yang sebesar 3,62%. Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih mengatakan, penguatan kurs rupiah tersebut berdampak terhadap bahan makanan jadi yang sumbernya selama ini masih mengandalkan impor. Menurut Lana, penguatan kurs rupiah tersebut membuat harga bahan makanan jadi yang diimpor menjadi lebih murah sehingga berdampak pada penurunan inflasi inti
Penguatan rupiah turunkan inflasi inti
JAKARTA. Penguatan nilai tukar rupiah yang terjadi sejak awal tahun berdampak terhadap inflasi inti. Selama tiga bulan pertama 2016, inflasi inti terus mengalami penurunan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi inti Maret 2016 sebesar 3,5% year on year (YoY). Angka tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,59% YoY dan juga lebih rendah dari inflasi inti Januari yang sebesar 3,62%. Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih mengatakan, penguatan kurs rupiah tersebut berdampak terhadap bahan makanan jadi yang sumbernya selama ini masih mengandalkan impor. Menurut Lana, penguatan kurs rupiah tersebut membuat harga bahan makanan jadi yang diimpor menjadi lebih murah sehingga berdampak pada penurunan inflasi inti