JAKARTA. Penguatan dollar AS terhadap yen sudah mencapai puncaknya. Grafik teknikal menunjukkan apresiasi dollar kian terbatas. Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menuturkan, penguatan USD/JPY ditopang oleh estimasi pengukuran kedua (preliminary) PDB AS kuartal I-2015. PDB AS ini dibukukan minus 0,7%. Angka ini lebih baik dibanding estimasi para analis sebesar minus 0,8%. Rilis data PDB ini membantu penguatan dollar AS terhadap yen. Bahkan, dollar sempat menyentuh penguatan mingguan terbesar selama 12 tahun terhadap yen. Sebelum data ini dipublikasikan pada Jumat malam (29/5), pasangan USD/JPY sempat menyentuh level tertinggi di 124,45. “Selain ditunjang oleh positifnya PDB AS, data tingkat kepercayaan konsumen AS bulan Mei juga turut mengapresiasi dollar,” imbuh Agus. Untuk diketahui, tingkat kepercayaan konsumen AS bulan Mei dibukukan di level 90,7. Angka ini melampaui estimasi sebesar 90,0. Sementara pergerakan yen tidak terlalu besar lantaran data ekonomi yang di rilis pada akhir pekan sukup berimbang (mixed). Inflasi inti Tokyo per bulan Mei (year on year) tercatat sesuai prediksi sebesar 0,2%. Data lainnya dari Jepang adalah tingkat pengangguran bulan april sebesar 3,3%. Angka ini lebih rendah dari dugaan sebesar 3,4%. Hal ini positif bagi yen namun tidak berpengaruh besar bagi pergerakan mata uang karena data ini hanya berdampak kecil (low impact). Secara teknikal, grafik harian menggambarkan fase koreksi USD/JPY menuju level 122,65. Harga berada di atas moving average 100 dan 50. Kondisi ini menunjukkan pergerakan USD/JPY masih dalam tren penguatan (up trend).
Penguatan USD/JPY sudah terbatas
JAKARTA. Penguatan dollar AS terhadap yen sudah mencapai puncaknya. Grafik teknikal menunjukkan apresiasi dollar kian terbatas. Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menuturkan, penguatan USD/JPY ditopang oleh estimasi pengukuran kedua (preliminary) PDB AS kuartal I-2015. PDB AS ini dibukukan minus 0,7%. Angka ini lebih baik dibanding estimasi para analis sebesar minus 0,8%. Rilis data PDB ini membantu penguatan dollar AS terhadap yen. Bahkan, dollar sempat menyentuh penguatan mingguan terbesar selama 12 tahun terhadap yen. Sebelum data ini dipublikasikan pada Jumat malam (29/5), pasangan USD/JPY sempat menyentuh level tertinggi di 124,45. “Selain ditunjang oleh positifnya PDB AS, data tingkat kepercayaan konsumen AS bulan Mei juga turut mengapresiasi dollar,” imbuh Agus. Untuk diketahui, tingkat kepercayaan konsumen AS bulan Mei dibukukan di level 90,7. Angka ini melampaui estimasi sebesar 90,0. Sementara pergerakan yen tidak terlalu besar lantaran data ekonomi yang di rilis pada akhir pekan sukup berimbang (mixed). Inflasi inti Tokyo per bulan Mei (year on year) tercatat sesuai prediksi sebesar 0,2%. Data lainnya dari Jepang adalah tingkat pengangguran bulan april sebesar 3,3%. Angka ini lebih rendah dari dugaan sebesar 3,4%. Hal ini positif bagi yen namun tidak berpengaruh besar bagi pergerakan mata uang karena data ini hanya berdampak kecil (low impact). Secara teknikal, grafik harian menggambarkan fase koreksi USD/JPY menuju level 122,65. Harga berada di atas moving average 100 dan 50. Kondisi ini menunjukkan pergerakan USD/JPY masih dalam tren penguatan (up trend).