KONTAN.CO.ID - LOS ANGELES. Pengungsi Rohingya menggugat Facebook pada Senin sebesar 150 miliar dolar AS atas klaim bahwa jejaring sosial tersebut gagal membendung ujaran kebencian di platformnya, memperburuk kekerasan terhadap minoritas yang rentan. Pengaduan, yang diajukan di pengadilan California, mengatakan algoritme yang menggerakkan perusahaan yang berbasis di AS itu mempromosikan disinformasi dan pemikiran ekstremis yang diterjemahkan menjadi kekerasan di dunia nyata. "Facebook seperti robot yang diprogram dengan misi tunggal: Untuk tumbuh," dokumen pengadilan menyatakan. “Kenyataan yang tak terbantahkan adalah bahwa pertumbuhan Facebook, yang dipicu oleh kebencian, perpecahan, dan kesalahan informasi, telah menyebabkan ratusan ribu nyawa Rohingya hancur setelahnya.”
Pengungsi Rohingya menggugat Facebook sebesar US$ 150 miliar karena ujaran kebencian
KONTAN.CO.ID - LOS ANGELES. Pengungsi Rohingya menggugat Facebook pada Senin sebesar 150 miliar dolar AS atas klaim bahwa jejaring sosial tersebut gagal membendung ujaran kebencian di platformnya, memperburuk kekerasan terhadap minoritas yang rentan. Pengaduan, yang diajukan di pengadilan California, mengatakan algoritme yang menggerakkan perusahaan yang berbasis di AS itu mempromosikan disinformasi dan pemikiran ekstremis yang diterjemahkan menjadi kekerasan di dunia nyata. "Facebook seperti robot yang diprogram dengan misi tunggal: Untuk tumbuh," dokumen pengadilan menyatakan. “Kenyataan yang tak terbantahkan adalah bahwa pertumbuhan Facebook, yang dipicu oleh kebencian, perpecahan, dan kesalahan informasi, telah menyebabkan ratusan ribu nyawa Rohingya hancur setelahnya.”