Pengusaha Amerika yakin ekonomi global dan AS meningkat di tahun ini



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Indeks keyakinan pebisnis Amerika Serikat (AS) terhadap prospek ekonomi dunia meningkat. Kebijakan Pemerintah AS memangkas pajak dan memberi kelonggaran aturan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi ikut mendorong percaya diri para pengusaha.

Survei yang dilakukan JPMorgan Chase & Co seperti dikutip Bloomberg menyebutkan, sebanyak 69% pemimpin perusahaan ukuran menengah di AS optimistis ekonomi global tahun ini akan naik. Jumlah tersebut naik dua kali lipat dari tahun 2017 yakni hanya 30% pemimpin perusahaan yang optimistis ekonomi membaik.

Hasil survei tersebut merupakan yang tertinggi dalam delapan tahun dan mengindikasikan bisnis usaha kecil menengah menguat.


Survei tersebut juga menunjukkan, 89% responden meyakini ekonomi AS tahun ini bakal lebih baik. Ini juga meningkat dari hanya 80% responden di 2017. Jajak pendapat JP Morgan menyebutkan, sebanyak 70% pengusaha yakin pengurangan tarif pajak menguntungkan perusahaan.

"Survei tersebut menunjukkan pengusaha mengharapkan keuntungan. Perusahaan bisa menggunakan untuk tabungan, membayar utang, investasi bisnis dan meningkatkan gaji pekerja," tulis survei tersebut.

Membaiknya keuntungan perusahaan berdampak ke pekerja. Sekitar 76% pemimpin perusahaan kelas menengah di AS akan menaikkan gaji karyawan di tahun ini. Jumlah ini meningkat dari survei sebelumnya yakni 71%.

Survei 2018 bertajuk Business Leaders Outlook JP Morgan dilakukan secara online sejak 2-19 Januari 2018. Survei tersebut melibatkan 1.685 eksekutif dan 955 pemimpin bisnis kecil menengah di berbagai sektor industri. Perusahaan ukuran menengah yang disurvei berpendapatan US$ 20 juta-US$ 500 juta, sementara perusahaan kecil US$ 100.000–US$ 20 juta.

Bunga Fed

Pejabat Bank Sentral AS juga yakin prospek pertumbuhan ekonomi di AS. Bahkan The Fed memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada 2018 akan melampaui perkiraan. Dalam risalah rapat FOMC pada 30-31 Januari 2018 lalu terungkap, The Fed tetap optimistis target inflasi AS sebesar 2% tercapai dalam jangka menengah.

The Fed juga meyakini pasar tenaga kerja AS akan menguat lebih lanjut. Hal ini ditunjukkan dari tingkat pengangguran yang bertahan di 4,1% pada Januari 2018. Sementara indeks harga konsumen, tidak termasuk makanan dan energi tumbuh 1,8%. Namun penjualan eceran secara tak terduga turun dari bulan sebelumnya.

Pertanyaan kunci yang dihadapi para pembuat kebijakan saat ini adalah langkah kenaikan suku bunga cukup dilakukan sebanyak tiga kali atau empat kali untuk menjaga penawaran dan permintaan tetap seimbang.

Sebab perusahaan akan memanfaatkan tingkat pajak yang lebih rendah dan insentif untuk meningkatkan investasi. Perusahaan bakal kian ekspansif. "The Fed menemukan optimisme pada awal tahun ini," kata Harm Bandholz, Kepala ekonom A.S. UniCredit Bank AG. Dia meramal, bunga The Fed naik tiga kali lagi di 2018.

Editor: Wahyu T.Rahmawati