Pengusaha Batubara Pastikan Komitmen DMO Terpenuhi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan-perusahaan batubara memastikan komitmen pemenuhan batubara untuk dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO) tetap berjalan.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia menjelaskan, komitmen perusahaan anggota dalam memasok batubara ke dalam negeri berjalan dengan baik.

"Sejauh ini komitmen perusahaan bagus, Hari Operasi (HOP) pembangkit PLN kabarnya juga dalam batas aman," jelas Hendra kepada Kontan, Minggu (16/7).


Hendra menegaskan, dalam sisa tahun ini pihaknya berharap skema MIP batubara dapat dituntaskan.

Plt Direktur Jenderal Mineral dan Batubara  Muhammad Wafid mengungkapkan, sejauh ini belum ada perkembangan terbaru dari pembentukan MIP Batubara.

Baca Juga: MIP Batubara Mandek, Kementerian ESDM Jamin Komitmen DMO Terpenuhi

Meski demikian, pemerintah menjamin komitmen DMO oleh perusahaan batubara tetap terpenuhi.

"Semua berharap (MIP tuntas), yang jelas pemerintah kan berkepentingan menjamin DMO. Sejauh ini aman untuk pasokan PLN," kata Wafid ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Senin (17/7).

Sementara itu, Direktur & Sekretaris PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Dileep Srivastava menjelaskan, pihaknya belum berencana mengubah target produksi batubara untuk tahun ini yang ada di kisaran 75 juta ton hingga 80 juta ton.

Selain itu, komitmen DMO dipastikan terus dipenuhi. "Komitmen DMO kami sebesar 25% dari hasil produksi," jelas Dileep kepada Kontan, Minggu (16/7).

Pada kuartal I 2023, BUMI mencatatkan volume batubara yang ditambang sebesar 16,1 juta ton, menurun 1,22% dari sebelumnya 16,3 juta ton pada kuartal pertama tahun lalu.

Komitmen pemenuhan DMO turut disampaikan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).

 
ADRO Chart by TradingView

Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira mengatakan, penjualan batubara ke dalam negeri menjadi salah satu tujuan penjualan utama perusahaan.

"Penjualan ke Indonesia meliputi 25% dari total penjualan Adaro pada kuartal I 2023," terang Febriati kepada Kontan, Minggu (16/7).

Asal tahu saja, volume produksi maupun penjualan ADRO pada kuartal pertama 2023 naik 29%, masing-masing menjadi 15,69 juta ton dan 15,72 juta ton.

Sebagai perbandingan, volume produksi dan penjualan di kuartal pertama tahun lalu hanya  12,15 juta ton dan 12,20 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari