Menjelang pasar bebas seiring berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akhir 2015, pemerintah harus banyak berbenah. Utamanya, jangan sampai Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang besar ini hanya menjadi pasar pagi produk-produk impor. Oleh karena itu, jauh-jauh hari, pengusaha mengingatkan pemerintah baru untuk melakukan upaya semaksimal mungkin untuk menciptakan iklim dagang yang sehat. Subronto Laras, Presiden Komisaris PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) berpesan kepada pemerintah mendatang agar berhati-hati dan memanfaatkan potensi sebaik-baiknya mengenai masyarakat ekonomi ASEAN. "Saat MEA pasar Asia Tenggara jadi tunggal dan menjadi sangat besar. Ini harus hati-hati, jangan sampai menjadi negara tujuan impor, tapi kita harus ekspor keluar juga," ujar Subronto pada KONTAN, Kamis (17/10). Namun dia mengingatkan industri dalam negeri sendiri belum mandiri dalam menyediakan bahan baku. "Seperti di industri otomotif saja misalnya, kita bisa bikin mobil, tapi pelat bajanya impor. Jangan, sampai kita jadi negara tujuan impor bahan baku dan impor barang jadi," ujar Subronto.
Pengusaha : Benahi pasokan bahan baku
Menjelang pasar bebas seiring berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akhir 2015, pemerintah harus banyak berbenah. Utamanya, jangan sampai Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang besar ini hanya menjadi pasar pagi produk-produk impor. Oleh karena itu, jauh-jauh hari, pengusaha mengingatkan pemerintah baru untuk melakukan upaya semaksimal mungkin untuk menciptakan iklim dagang yang sehat. Subronto Laras, Presiden Komisaris PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) berpesan kepada pemerintah mendatang agar berhati-hati dan memanfaatkan potensi sebaik-baiknya mengenai masyarakat ekonomi ASEAN. "Saat MEA pasar Asia Tenggara jadi tunggal dan menjadi sangat besar. Ini harus hati-hati, jangan sampai menjadi negara tujuan impor, tapi kita harus ekspor keluar juga," ujar Subronto pada KONTAN, Kamis (17/10). Namun dia mengingatkan industri dalam negeri sendiri belum mandiri dalam menyediakan bahan baku. "Seperti di industri otomotif saja misalnya, kita bisa bikin mobil, tapi pelat bajanya impor. Jangan, sampai kita jadi negara tujuan impor bahan baku dan impor barang jadi," ujar Subronto.