Pengusaha berharap PSBB Jawa-Bali efektif tekan penyebaran corona



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan menerapkan pembatasan kegiatan di wilayah Jawa dan Bali untuk menekan wabah corona. Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dilakukan pada 11 Januari hingga 25 Januari.

Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, pelaku usaha mengerti keputusan yang diambil tersebut untuk menjaga kesehatan masyarakat dan menekan penyebaran covid-19. Walaupun dampak ekonominya akan semakin besar.

Ia berharap partisipasi seluruh elemen masyarakat mendukung program pemerintah ini agar PSBB ini efektif menekan penyebaran virus corona.


"Harapan kami adalah PSBB sampai dengan 25 Januari ini mudah-mudahan tidak diperpanjang lagi dan tidak diperluas. Tapi semua indikatornya harus jelas bahwa sampai tanggal 25 Januari, indikatornya semakin menurun sehingga kebijakan pemerintah ini bisa memperlonggar aktivitas usaha dan bisnis,” kata Sarman ketika dihubungi, Rabu (6/1).

Baca Juga: Pembatasan aktivitas Jawa-Bali diterapkan, begini reaksi Kadin

Meski begitu, pemerintah juga perlu memperhatikan agar sektor-sektor tertentu misalnya yang berkaitan dengan logistik dan bahan pangan pokok tetap beroperasi dengan memperhatikan protokol kesehatan. Selain itu, pemerintah diminta segera menyalurkan bantuan sosial tunai kepada masyarakat secara tepat sasaran dan tepat waktu.

Bahkan, jika memungkinkan pemberian bantuan sosial tunai diperluas lagi jangkauannya. Hal ini demi menjaga daya beli masyarakat ditengah pemberlakuan PSBB Jawa – Bali.

“Supaya masyarakat belanja dengan kebutuhan mereka sendiri dan ini menghidupi toko-toko yang ada di sekitarnya,” ujar Sarman.

Lebih lanjut, Sarman mengatakan, pemberlakuan PSBB di sejumlah wilayah di Jawa dan Bali akan berdampak pada ekonomi. Sebab, Jawa dan Bali merupakan sentra pertumbuhan pergerakan ekonomi nasional.

“Tentu ini juga akan sangat berpengaruh terhadap pergerakan ekonomi. Apalagi di kota-kota besar di Jawa dan Bali yang jumlah mall demikian banyak dengan adanya pembatasan in tentu akan mengurangi transaksi dan perputaran uang,” tutur Sarman.

Selanjutnya: Ada PSBB Jawa-Bali, Sri Mulyani beberkan dampaknya ke ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat