Pengusaha dukung capres berdasarkan rekam jejak



JAKARTA. Nama pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) hasil koalisi partai politik telah muncul.

Dari porosi PDIP, Nasdem, PKB, dan Hanura mengusung capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi) dengan Jusuf Kalla (JK).

Sementara itu, dari poros Partai Gerindra, PPP, PAN, PKS, Golkar, dan PBB mengusung Prabowo Subianto dengan Hatta Rajasa sebagai pasangan capres-cawapres.


Kedua pasangan capres dan cawapres dinilai memiliki keunggulan masing-masing di mata para pelaku usaha di Tanah Air.

Franky Sibarani, Sekjen Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) mengatakan, jika melihat track record masing-masing pasangan, keduanya hanya memiliki sedikit perbedaan.

“Keempatnya pernah ada di pemerintahan, walaupun dilihat dari kompleksitas yang pernah dihadapi memang lebih unggul Jokowi dan Jusuf Kalla,” ujar Franky kepada Kontan, Senin (19/5).

Franky memaparkan, Jokowi pernah memimpin Solo, dan JK pernah menjadi Wapres selama lima tahun.

Sementara Prabowo lebih banyak muncul di militer, walaupun ia juga pengusaha. Sedangkan Hatta Rajasa lebih memiliki pengalaman sektoral seperti ketika menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Sekretaris Negara dan Menteri Perhubungan.

“Secara kompetensi dan kemampuan menangani sesuatu yang kompleks, memang Jokowi-JK lebih unggul,” kata Franky.

Menurut Franky, bangsa ini butuh pemimpin yang memiliki kemampuan komunikasi yang efektif, berani mengambil risiko dan memiliki terobosan baru.

Ia mencontohkan kebijakan JK mengganti minyak tanah dengan elpiji 3 kilogram. Sementara Jokowi membenahi PKL di pinggir jalan Pasar Tanah Abang.

“Semua itu kebijakan yang tidak populis tapi bisa dilakukan dengan komunikasi yang efektif,” kata Franky.  

Sementara Prabowo-Hatta juga diharapkan bisa membawa Indonesia kedepan menjadi lebih baik dengan kebijakan yang mereka lakukan. Pasangan ini butuh komunikasi yang efektif dan terobosan baru dalam kebijakan yang akan diambil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan