JAKARTA. Pengusaha fesyen dan kerajinan mengeluhkan serbuan produk tiruan asal China yang terus membanjiri pasar domestik. "Kami andalkan konsumsi pasar domestik jelang Lebaran dan Natal. Itu yang menopang pertumbuhan konsumsi dalam negeri," ungkap Ketua Himpunan Perajin Indonesia (Himpi) Siti Suprapti, Selasa (13/12). Lihat saja, selama periode Januari-Mei 2011 tercatat impor kerajinan sebesar US$ 186,18 juta yang meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 173,17 juta.Impor kerajinan itu paling dominan berasal dari China dengan porsi 46,3%. Kontribusi terbesar produk impor yang membanjiri Indonesia berasal dari Hongkong sebesar 11,8% dan Korea Selatan 10,7%.
Pengusaha fesyen dan kerajinan keluhkan serbuan produk tiruan dari China
JAKARTA. Pengusaha fesyen dan kerajinan mengeluhkan serbuan produk tiruan asal China yang terus membanjiri pasar domestik. "Kami andalkan konsumsi pasar domestik jelang Lebaran dan Natal. Itu yang menopang pertumbuhan konsumsi dalam negeri," ungkap Ketua Himpunan Perajin Indonesia (Himpi) Siti Suprapti, Selasa (13/12). Lihat saja, selama periode Januari-Mei 2011 tercatat impor kerajinan sebesar US$ 186,18 juta yang meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 173,17 juta.Impor kerajinan itu paling dominan berasal dari China dengan porsi 46,3%. Kontribusi terbesar produk impor yang membanjiri Indonesia berasal dari Hongkong sebesar 11,8% dan Korea Selatan 10,7%.