KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Penambang nikel tengah menggodok pembentukan Indeks Nikel Indonesia (INI). Indeks tersebut dimaksudkan sebagai referensi untuk harga jual bijih nikel yang dijual penambang, khususnya yang dipasok ke pasar domestik. Pasalnya, menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) Meidy Katrin Lengkey, secara keekonomian harga bijih nikel saat ini tidak menguntungkan bagi penambang. Selain harga jual yang di bawah Harga Patokan Mineral (HPM), penambang pun masih dibebani untuk membayar sejumlah kewajiban seperti pajak dan royalty. "Pada prakteknya harga jual seringkali di bawah HPM, padahal (pembayaran) kewajiban itu dibebankan ke penambang. Jadi tidak ada keuntungan yang layak untuk penambang," jelas Meidy dalam Focus Group Discussion yang digelar, Kamis (4/7).
Pengusaha godok pembentukan Indeks Nikel Indonesia
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Penambang nikel tengah menggodok pembentukan Indeks Nikel Indonesia (INI). Indeks tersebut dimaksudkan sebagai referensi untuk harga jual bijih nikel yang dijual penambang, khususnya yang dipasok ke pasar domestik. Pasalnya, menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) Meidy Katrin Lengkey, secara keekonomian harga bijih nikel saat ini tidak menguntungkan bagi penambang. Selain harga jual yang di bawah Harga Patokan Mineral (HPM), penambang pun masih dibebani untuk membayar sejumlah kewajiban seperti pajak dan royalty. "Pada prakteknya harga jual seringkali di bawah HPM, padahal (pembayaran) kewajiban itu dibebankan ke penambang. Jadi tidak ada keuntungan yang layak untuk penambang," jelas Meidy dalam Focus Group Discussion yang digelar, Kamis (4/7).