Pengusaha Hotel dan Mal Alami Kerugian Gara-Gara Blackout di Sumatera



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan  Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menyatakan kejadian mati listrik total atau blackout yang terjadi di Sumatera bagian Barat, Utara, dan Selatan pada Selasa (4/6) hingga Rabu (5/6) mengakibatkan kerugian perhotelan dan pusat perbelanjaan.

Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja mengatakan, listrik adalah salah satu faktor utama dalam operasional pusat perbelanjaan sehingga jika ada gangguan dalam pasokan listrik maka tentunya akan sangat mengganggu. Bukan saja pusat perbelanjaan tetapi juga para peritel selaku penyewa di pusat perbelanjaan.

"Pemadaman listrik yang dilakukan PLN mengakibatkan kerugian bukan saja dari sisi finansial tetapi juga menganggu masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan," ujarnya kepada KONTAN, Senin (10/6).


Menurut Alphon, pemerintah dalam hal ini adalah PLN sudah seharusnya mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan adanya gangguan melalui berbagai mekanisme. Seperti yang bersifat preventif seperti perawatan ataupun pemeliharaan secara periodik dan berkala.

Baca Juga: Mati Listrik Total di Sumatera, Sejumlah Pihak Beri Catatan ke PLN

Jika memang gangguan tidak dapat dihindari, kata Alphon, maka sudah sepantasnya dan sewajarnya PLN memberikan kompensasi yang cukup memadai kepada para pelanggannya.

Ia menilai, PLN terkesan menghindar untuk memberikan kompensasi yang memadai dengan menciptakan berbagai peraturan dan ketentuan yang relatif berbelit untuk menghindari pemberian kompensasi.

Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran menuturkan, listrik menjadi sumber energi yang dibutuhkan oleh perhotelan. Dengan adanya pemadaman yang cukup panjang, berdampak pada hotel-hotel di Sumatera.

"Mereka menggunakan genset yang tidak murah juga," tandasnya kepada KONTAN, Senin (10/6).

Sebelumnya, Mentei Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melalui Direktur Jenderal Ketenagalistrikan akan berkirim surat ke PLN terkait pemadaman listrik di Sumatera. 

"Kami minta investigasi agar tidak terulang dan evaluasi keandalan peralatan," ujar Arifin di Jakarta, Jumat (7/6).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat