JAKARTA. Hasil dari perjanjian kerjasama di bidang penerbangan antara pemerintah Indonesia dengan India yang diteken pekan lalu sudah mulai terlihat. Investor yang berasal dari Indonesia dan India berencana membangun perusahaan maskapai penerbangan bernama PT Pacific Royale yang berbasis di Jakarta.Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti mengatakan, PT Pacific Royale sudah secara resmi mengajukan Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP) pekan lalu. Namun Kementerian Perhubungan belum melakukan pemanggilan agar mereka mempresentasikan lebih jauh mengenai rencana bisnisnya. "Rencananya untuk penerbangan berjadwal," ungkap Herry, Jumat, (28/1).Maskapai baru itu, menurut Herry, ingin untuk bersaing dengan maskapai lain dengan memberikan pelayanan penerbangan full service. Perusahaan penerbangan ini berusaha memanfaatkan peluang kerjasama kedua negara yang sudah mengizinkan penerbangan langsung antara Indonesia-India.Sementara itu dalam pembentukan maskapai baru ini, Samudra Sukardi berperan sebagai project manager. Kakak kandung dari mantan Menteri BUMN Laksamana Sukardi ini merupakan eks orang Garuda Indonesia dan pernah mencalonkan diri sebagai direktur utama, namun gagal. Selain itu, Samudra juga pernah memimpin maskapai milik Pemprov Riau bernama Riau Airlines (RAL). Penumpang masih terbatas Herry mengatakan bisnis penerbangan antara kedua negara Indonesia dan India sangat potensial. Potensi pasar itu di antaranya karena India merupakan negara terbesar ke dua di dunia dari sisi jumlah penduduk. Selain itu, kondisi perekonomian negara itu juga terus tumbuh. Para pengusaha India sendiri banyak yang menjalankan bisnis di Indonesia.
Pengusaha Indonesia dan India patungan bentuk maskapai
JAKARTA. Hasil dari perjanjian kerjasama di bidang penerbangan antara pemerintah Indonesia dengan India yang diteken pekan lalu sudah mulai terlihat. Investor yang berasal dari Indonesia dan India berencana membangun perusahaan maskapai penerbangan bernama PT Pacific Royale yang berbasis di Jakarta.Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti mengatakan, PT Pacific Royale sudah secara resmi mengajukan Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP) pekan lalu. Namun Kementerian Perhubungan belum melakukan pemanggilan agar mereka mempresentasikan lebih jauh mengenai rencana bisnisnya. "Rencananya untuk penerbangan berjadwal," ungkap Herry, Jumat, (28/1).Maskapai baru itu, menurut Herry, ingin untuk bersaing dengan maskapai lain dengan memberikan pelayanan penerbangan full service. Perusahaan penerbangan ini berusaha memanfaatkan peluang kerjasama kedua negara yang sudah mengizinkan penerbangan langsung antara Indonesia-India.Sementara itu dalam pembentukan maskapai baru ini, Samudra Sukardi berperan sebagai project manager. Kakak kandung dari mantan Menteri BUMN Laksamana Sukardi ini merupakan eks orang Garuda Indonesia dan pernah mencalonkan diri sebagai direktur utama, namun gagal. Selain itu, Samudra juga pernah memimpin maskapai milik Pemprov Riau bernama Riau Airlines (RAL). Penumpang masih terbatas Herry mengatakan bisnis penerbangan antara kedua negara Indonesia dan India sangat potensial. Potensi pasar itu di antaranya karena India merupakan negara terbesar ke dua di dunia dari sisi jumlah penduduk. Selain itu, kondisi perekonomian negara itu juga terus tumbuh. Para pengusaha India sendiri banyak yang menjalankan bisnis di Indonesia.