JAKARTA. Meski belum mencapai kesepakatan harga dengan PLN, para pengusaha batubara berjanji masih akan mengirimkan pasokan batubara kepada PLN. Dengan demikian, perusahaan setrum plat merah itu tidak lagi kekurangan batubara. Pengusaha batubara juga sudah memprioritaskan kebutuhan batubara untuk domestik."Pengiriman masih berlangsung, ini hanya soal negoisasi harga. Kita tetap akan mengirimkan. Kita komit 30% untuk domestik," ujar Assistant BOD PT Berau Coal Tbk, Singgih Widagdo, Kamis (20/1).Singgih mencontohkan, untuk PLN, Berau memberikan pasokan sebesar 5 juta ton. Jumlah pasokan itu, kata Singgih setara dengan 30% dari total keseluruhan produksi Berau. Berau memberikan pasokan batubara kepada beberapa pembangkit seperti di Suralaya, Tanjung Jati, Cilacap, dan Paiton.Seperti diketahui, beberapa waktu lalu PLN mengeluh soal tingginya harga batubara yang diminta oleh pengusaha. PLN was-was, pasalnya para pengusaha batubara ini meminta harga lebih tinggi 20% dari harga batubara acuan (HBA).Menurut Singgih, permintaan harga batubara ini berdasarkan pertimbangan yang lain seperti harga minyak mentah dan kondisi cuaca. "Kita berharap secepatnya pada kuartal Pertama tahun ini selesai," lanjut Singgih.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pengusaha jamin PLN tak akan defisit batubara
JAKARTA. Meski belum mencapai kesepakatan harga dengan PLN, para pengusaha batubara berjanji masih akan mengirimkan pasokan batubara kepada PLN. Dengan demikian, perusahaan setrum plat merah itu tidak lagi kekurangan batubara. Pengusaha batubara juga sudah memprioritaskan kebutuhan batubara untuk domestik."Pengiriman masih berlangsung, ini hanya soal negoisasi harga. Kita tetap akan mengirimkan. Kita komit 30% untuk domestik," ujar Assistant BOD PT Berau Coal Tbk, Singgih Widagdo, Kamis (20/1).Singgih mencontohkan, untuk PLN, Berau memberikan pasokan sebesar 5 juta ton. Jumlah pasokan itu, kata Singgih setara dengan 30% dari total keseluruhan produksi Berau. Berau memberikan pasokan batubara kepada beberapa pembangkit seperti di Suralaya, Tanjung Jati, Cilacap, dan Paiton.Seperti diketahui, beberapa waktu lalu PLN mengeluh soal tingginya harga batubara yang diminta oleh pengusaha. PLN was-was, pasalnya para pengusaha batubara ini meminta harga lebih tinggi 20% dari harga batubara acuan (HBA).Menurut Singgih, permintaan harga batubara ini berdasarkan pertimbangan yang lain seperti harga minyak mentah dan kondisi cuaca. "Kita berharap secepatnya pada kuartal Pertama tahun ini selesai," lanjut Singgih.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
