JAKARTA. Pendaftaran hak paten tampaknya masih jauh dari rengkuhan para pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Para pengusaha mini ini mengaku kesulitan mengurus hak paten barang ciptaannya.Ini karena pengusaha kelas cilik merasa proses pendaftaran hak paten yang terlalu lama dan memakan biaya. Padahal, kocek pengusaha kecil ini sangat terbatas. "Selama mengurus saja bisa habis sekitar Rp 4 juta per merek," ujar Sudarmanto, pemilik usaha kerajinan tempurung kelapa asal Kediri kepada KONTAN, Senin (30/6).Pernyataan serupa mencuat dari Edy Sujono, pengusaha kerajinan kuningan asal Bondowoso. Dia mengaku hanya bisa pasrah ide-ide kreatifnya dibajak oleh orang lain lantaran mengurus hak cipta karyanya sangat sulit. "Banyak ide-ide karya yang belum sempat dibuat tapi sudah ditiru orang lain dan kami tidak bisa berbuat apa-apa," ungkapnya.
Pengusaha Kecil Mengeluhkan Sulitnya Mengurus Hak Paten
JAKARTA. Pendaftaran hak paten tampaknya masih jauh dari rengkuhan para pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Para pengusaha mini ini mengaku kesulitan mengurus hak paten barang ciptaannya.Ini karena pengusaha kelas cilik merasa proses pendaftaran hak paten yang terlalu lama dan memakan biaya. Padahal, kocek pengusaha kecil ini sangat terbatas. "Selama mengurus saja bisa habis sekitar Rp 4 juta per merek," ujar Sudarmanto, pemilik usaha kerajinan tempurung kelapa asal Kediri kepada KONTAN, Senin (30/6).Pernyataan serupa mencuat dari Edy Sujono, pengusaha kerajinan kuningan asal Bondowoso. Dia mengaku hanya bisa pasrah ide-ide kreatifnya dibajak oleh orang lain lantaran mengurus hak cipta karyanya sangat sulit. "Banyak ide-ide karya yang belum sempat dibuat tapi sudah ditiru orang lain dan kami tidak bisa berbuat apa-apa," ungkapnya.