JAKARTA. Beberapa pengusaha berharap, Presiden baru Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang dilantik 20 Januari waktu setempat, bisa membawa dampak positif bagi iklim bisnis global, termasuk ke Indonesia. Namun ada juga yang pesimistis mengenai kebijakan ekonomi dan perdagangan Trump. Prama Yudha Amdan, Executive Asisstant to Presiden Director PT Asia Pacific Fibers Tbk menyatakan, kebijakan Trump yang perlu diwaspadai adalah proteksi. Dengan proteksi, tentu akan menyulitkan ekspor. Di sisi lain, Indonesia berpotensi mendapat limpahan impor dari negara yang tidak bisa masuk AS. "Hal tersebut berpotensi membahayakan industri domestik," ungkap dia. Ade Sudrajat Usman, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), menilai, pihaknya masih bertanya-tanya soal kebijakan Trump bagi industri tekstil. Di satu sisi Trump akan mengutamakan membeli produk sendiri termasuk tekstil dan produk tekstil (TPT). Tapi, sekaligus ingin membatasi impor China dan negara lain.
Pengusaha khawatirkan kebijakan proteksi Trump
JAKARTA. Beberapa pengusaha berharap, Presiden baru Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang dilantik 20 Januari waktu setempat, bisa membawa dampak positif bagi iklim bisnis global, termasuk ke Indonesia. Namun ada juga yang pesimistis mengenai kebijakan ekonomi dan perdagangan Trump. Prama Yudha Amdan, Executive Asisstant to Presiden Director PT Asia Pacific Fibers Tbk menyatakan, kebijakan Trump yang perlu diwaspadai adalah proteksi. Dengan proteksi, tentu akan menyulitkan ekspor. Di sisi lain, Indonesia berpotensi mendapat limpahan impor dari negara yang tidak bisa masuk AS. "Hal tersebut berpotensi membahayakan industri domestik," ungkap dia. Ade Sudrajat Usman, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), menilai, pihaknya masih bertanya-tanya soal kebijakan Trump bagi industri tekstil. Di satu sisi Trump akan mengutamakan membeli produk sendiri termasuk tekstil dan produk tekstil (TPT). Tapi, sekaligus ingin membatasi impor China dan negara lain.