KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) menghadapi tantangan berat di semester kedua tahun ini, di tengah persaingan ketat dengan produk TPT impor dan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Ketua Ikatan Pengusaha Konveksi Bandung (IPKB), Nandi Herdiaman, mengungkapkan bahwa persaingan yang tidak sehat dengan produk TPT impor telah menyebabkan penurunan utilitas mesin, terutama bagi para pengusaha konveksi di kawasan Bandung Raya. "Dari kami itu sudah stop produksi 70 persen, berarti tinggal 30 persen (mesin) yang aktif. Tapi itu saja yang tercatat di IPKB, dan tidak semua masuk ke kami, Jawa Barat kan besar, data kami khusus di Bandung Raya saja sementara Tasikmalaya sendiri, Garut sendiri, dan ini menyebar," ungkap Nandi saat dihubungi Kontan, Sabtu (17/08).
Pengusaha Konveksi Keluhkan Utilitas Mesin Tinggal 30%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) menghadapi tantangan berat di semester kedua tahun ini, di tengah persaingan ketat dengan produk TPT impor dan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Ketua Ikatan Pengusaha Konveksi Bandung (IPKB), Nandi Herdiaman, mengungkapkan bahwa persaingan yang tidak sehat dengan produk TPT impor telah menyebabkan penurunan utilitas mesin, terutama bagi para pengusaha konveksi di kawasan Bandung Raya. "Dari kami itu sudah stop produksi 70 persen, berarti tinggal 30 persen (mesin) yang aktif. Tapi itu saja yang tercatat di IPKB, dan tidak semua masuk ke kami, Jawa Barat kan besar, data kami khusus di Bandung Raya saja sementara Tasikmalaya sendiri, Garut sendiri, dan ini menyebar," ungkap Nandi saat dihubungi Kontan, Sabtu (17/08).