Pengusaha Korea Buka Peluang Investasi di Indonesia Mulai Tahun Depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Korea Chamber of Commerce and Industry (Kocham) Indonesia Lee Kang Hyun menerangkan bahwa pengusaha negeri gingseng semakin tertarik membuka peluang investasi di Indonesia setelah Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dinyatakan usai.

Ia mengatakan, sejak pengumuman calon presiden terpilih Indonesia, sejumlah perusahaan Korea Selatan memiliki apresiasi dan harapan atas terselenggaranya pemilihan presiden Indonesia tanpa masalah besar.  

"Pertama-tama, perusahaan Korea berpikir bahwa investasi skala penuh akan dilakukan mulai tahun depan setelah presiden baru memulai masa jabatannya," kata Lee kepada Kontan.co.id, Senin (29/4). 


Baca Juga: Investasi Real Estat Komersial di Asia Pasifik Naik 13% pada Kuartal I-2024

Dirinya berharap, Presiden baru akan memberikan dukungan yang lebih aktif untuk lingkungan investasi perusahaan luar negeri. 

"Kita belum melakukan investasi itu. Ini akan menjadi kenyataan tahun depan," ujarnya.

Ia juga bilang, Indonesia memiliki sumber daya yang paling beragam di dunia dan dianggap sebagai negara terpenting dalam restrukturisasi rantai pasokan global di masa depan, sehingga banyak perusahaan Korea ingin berinvestasi di berbagai bidang.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah menargetkan realisasi investasi bisa mencapai Rp 1.750 triliun pada 2025. Target tersebut meningkat dari tahun ini yang sebesar Rp 1.650 triliun.

Baca Juga: Investasi Real Estat Komersial di Asia Pasifik Naik 13% pada Kuartal I-2024

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan, target investasi dinaikkan karena tren investasi tahunan selalu melampaui target.

Target tersebut tertuang dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) yang sudah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo.

Jika menilik ke belakangan, realisasi investasi Indonesia pada 2021 mencapai Rp 901 triliun, kemudian meningkat pada 2022 menjadi Rp 1.207 triliun, dan pada 2023 meningkat jadi Rp 1.418,9 triliun. kemudian tahun ini ditargetkan menjadi Rp 1.650 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto