Pengusaha Mark Cuban Sebut Donald Trump akan Menjadi Presiden yang Buruk



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mark Cuban, pengusaha dan bintang acara televisi "Shark Tank," baru-baru ini menyatakan dukungannya untuk Wakil Presiden Kamala Harris dalam pemilihan mendatang. Meskipun Cuban adalah kritikus vokal dari mantan Presiden Donald Trump, ia menegaskan bahwa kritiknya terhadap Trump tidak sama dengan kebencian pribadi.

Cuban telah menyuarakan dukungannya untuk Kamala Harris dalam pemilihan kali ini. Ia menyatakan keyakinannya bahwa Harris lebih memenuhi syarat untuk memimpin negara dibandingkan dengan lawan politiknya, Donald Trump.

Dukungan ini berlandaskan pada pandangannya terhadap kebijakan dan kepemimpinan Harris, yang ia anggap lebih cocok untuk masa depan Amerika Serikat.

Kritik Terhadap Donald Trump


Mark Cuban tidak ragu untuk mengkritik Donald Trump, terutama terkait kebijakan dan rencana tarif impor yang direncanakan Trump. Cuban menganggap bahwa kebijakan tersebut akan membebani bisnis dan ekonomi Amerika Serikat. Namun, Cuban menjelaskan bahwa kritiknya terhadap Trump tidak didasarkan pada kebencian pribadi.

Baca Juga: Donald Trump Berjanji Menghapus Pajak Kerja Lembur

Dalam sebuah postingan di X (sebelumnya Twitter), Cuban menegaskan, "Saya benar-benar tidak membencinya sama sekali. Saya hanya berpikir dia akan menjadi presiden yang buruk."

Cuban menambahkan bahwa jika Trump tidak mencalonkan diri, ia akan senang menerima undangan makan malam dari Trump yang sempat ditawarkan selama masa jabatannya sebagai presiden.

Perubahan Sikap Terhadap Trump

Cuban awalnya mendukung Trump, seperti yang dinyatakannya dalam wawancara Agustus dengan mantan kandidat presiden Republik Vivek Ramaswamy. Cuban mengaku bahwa ia merasa Trump adalah kandidat yang tidak biasa dan bukan tipe kandidat standar yang sering dijumpai.

Baca Juga: Donald Trump Luncurkan Proyek Aset Digital Bernama World Liberty Financial

Namun, seiring waktu, Cuban mulai meragukan Trump setelah melihat lebih dekat rekam jejak bisnis dan politik mantan presiden tersebut.

"Point yang lebih besar adalah Trump University. Trump SoHo. Mengambil US$4 juta dari seorang teman saya yang harus menggugat untuk mendapatkannya kembali. Mike Pence," ujar Cuban, merujuk pada berbagai kontroversi seputar program pelatihan real-estate Trump, hotel mewahnya, dan hubungan yang tegang dengan mantan wakil presidennya.

Editor: Handoyo .