KAIRAO. Ketua Asosiasi Pengusaha Alexandria (Alexandria Business Association/ABA) Mesir, Marwan El Sammak mengatakan pihaknya akan berkunjung ke Indonesia untuk menjajaki kerja sama perdagangan dan investasi. "Pertemuan ini cukup bermanfaat, dan ABA berencana akan berkunjung ke Indonesia sekitar bulan Februari 2016 setelah 'EmiFood Expo' di Dubai, Uni Emirat Arab," kata El Sammak di sela jamuan makan malam di kota wisata Alexandria, seperti dikutip Kepala Fungsi Ekonomi KBRI Kairo, Meri Binsar Simorangki, Jumat (9/10). Jamuan santap malam bertajuk "Doing Business in Indonesia" yang diprakarsai KBRI Kairo tersebut digelar di kota wisata Alexandria pada Selasa (6/10). Duta Besar RI untuk Mesir, Nurfaizi Suwandi yang membuka acara tersebut dalam sambutannya mengemukakan bahwa walaupun kerja sama di bidang investasi dan perdagangan kedua negara telah berjalan baik selama ini, namun perlu dicatat masih banyak peluang yang harus digarap di masa mendatang. Dubes Nurfaizi menggarisbawahi data volume perdagangan RI-Mesir pada tahun 2014 mencapai US$ 1,48 miliar, naik 21% dibandingkan 2013 tercatat US$ 1,22 miliar. Namun, dilihat dari pangsa pasarnya, jumlah ekspor ke negara masing-masing nisbi kecil, di mana pangsa pasar produk Indonesia ke pasar Mesir baru mencapai 1,4% dari total pasar produk impor di Mesir. "Sebaliknya produk Mesir ke Indonesia hanya mencapai 0,09% dari total produk impor di Indonesia", tambah Dubes Nurfaizi. Jamuan temu bisnis itu diisi pula dengan paparan ihwal peluang investasi dan perdagangan di Indonesia oleh Atase Perdagangan KBRI Kairo, Burman Rahman dan Kepala Fungsi Ekonomi KBRI Kairo, Meri Binsar Simorangkir. Para pebisnis Alexandria yang hadir antara lain bergerak di bidang konstruksi, properti, industri bijih besi, industri makanan, manajemen pelabuhan, kontainer, agrobisnis dan industri produk kemasan. "Dari hasil paparan oleh KBRI Kairo tentang peluang investasi dan perdagangan, kami melihat adanya peluang yang besar bagi para anggota ABA untuk melakukan bisnis dengan para pengusaha Indonesia," ujar Marwan El Sammak. Dia menilai prakarsa temu bisnis tersebut juga dapat mendekatkan para pengusaha Mesir terhadap Indonesia dan lebih mengenali produk-produk Indonesia serta berbagai peluang dan insentif kebijakan investasi bagi para investor asing. Dalam sesi diskusi, pengusaha Mesir menanyakan prosedur investasi di Indonesia dan ketentuan-ketentuan yang berlaku, khususnya di bidang konstruksi properti dan mencari mitra usaha Indonesia yang bergerak di bidang ekspor dan impor. Kalangan pengusaha Mesir juga menyatakan minatnya untuk menjalin kontak dengan produsen karet dan hasil olahan bijih besi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pengusaha Mesir berminat investasi di Indonesia
KAIRAO. Ketua Asosiasi Pengusaha Alexandria (Alexandria Business Association/ABA) Mesir, Marwan El Sammak mengatakan pihaknya akan berkunjung ke Indonesia untuk menjajaki kerja sama perdagangan dan investasi. "Pertemuan ini cukup bermanfaat, dan ABA berencana akan berkunjung ke Indonesia sekitar bulan Februari 2016 setelah 'EmiFood Expo' di Dubai, Uni Emirat Arab," kata El Sammak di sela jamuan makan malam di kota wisata Alexandria, seperti dikutip Kepala Fungsi Ekonomi KBRI Kairo, Meri Binsar Simorangki, Jumat (9/10). Jamuan santap malam bertajuk "Doing Business in Indonesia" yang diprakarsai KBRI Kairo tersebut digelar di kota wisata Alexandria pada Selasa (6/10). Duta Besar RI untuk Mesir, Nurfaizi Suwandi yang membuka acara tersebut dalam sambutannya mengemukakan bahwa walaupun kerja sama di bidang investasi dan perdagangan kedua negara telah berjalan baik selama ini, namun perlu dicatat masih banyak peluang yang harus digarap di masa mendatang. Dubes Nurfaizi menggarisbawahi data volume perdagangan RI-Mesir pada tahun 2014 mencapai US$ 1,48 miliar, naik 21% dibandingkan 2013 tercatat US$ 1,22 miliar. Namun, dilihat dari pangsa pasarnya, jumlah ekspor ke negara masing-masing nisbi kecil, di mana pangsa pasar produk Indonesia ke pasar Mesir baru mencapai 1,4% dari total pasar produk impor di Mesir. "Sebaliknya produk Mesir ke Indonesia hanya mencapai 0,09% dari total produk impor di Indonesia", tambah Dubes Nurfaizi. Jamuan temu bisnis itu diisi pula dengan paparan ihwal peluang investasi dan perdagangan di Indonesia oleh Atase Perdagangan KBRI Kairo, Burman Rahman dan Kepala Fungsi Ekonomi KBRI Kairo, Meri Binsar Simorangkir. Para pebisnis Alexandria yang hadir antara lain bergerak di bidang konstruksi, properti, industri bijih besi, industri makanan, manajemen pelabuhan, kontainer, agrobisnis dan industri produk kemasan. "Dari hasil paparan oleh KBRI Kairo tentang peluang investasi dan perdagangan, kami melihat adanya peluang yang besar bagi para anggota ABA untuk melakukan bisnis dengan para pengusaha Indonesia," ujar Marwan El Sammak. Dia menilai prakarsa temu bisnis tersebut juga dapat mendekatkan para pengusaha Mesir terhadap Indonesia dan lebih mengenali produk-produk Indonesia serta berbagai peluang dan insentif kebijakan investasi bagi para investor asing. Dalam sesi diskusi, pengusaha Mesir menanyakan prosedur investasi di Indonesia dan ketentuan-ketentuan yang berlaku, khususnya di bidang konstruksi properti dan mencari mitra usaha Indonesia yang bergerak di bidang ekspor dan impor. Kalangan pengusaha Mesir juga menyatakan minatnya untuk menjalin kontak dengan produsen karet dan hasil olahan bijih besi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News