JAKARTA. Kalangan asosiasi menginginkan harga patokan ekspor (HPE) untuk komoditas minyak sawit mentah alias CPO menggunakan rupiah sebagai acuan. Ini dilakukan agar memudahkan para eksportir dan lebih menguntungkan saat rupiah menguat.Sekretaris Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono menjelaskan, Gapki telah mengusulkan kepada pemerintah agar HPE untuk acuan harga ekspor menggunakan rupiah. "Kalau memungkinkan, HPE untuk minyak sawit mulai Januari 2011 menggunakan rupiah," ujarnya di Jakarta, Senin (15/11). Asal tahu saja, selama ini pemerintah menetapkan HPE CPO dengan menggunakan dolar Amerika Serikat (US$).Ketua Bidang Organisasi Gapki Bambang Aria Wisena menambahkan, sebenarnya penggunaaan rupiah dalam HPE CPO sudah menjadi wacana di kalangan pemerintah. "Dan tentunya Gapki mendukung," katanya. Ia juga bilang, jika Kementerian Perdagangan memutuskan tahun depan mulai menerapkan HPE dalam rupiah, maka anggota Gapki akan siap untuk menerapkannya.Meski begitu, Direktur Eksekutif Gapki Fadhil Hasan menjelaskan, penggunaan rupiah dalam HPE CPO memang bisa saja dilakukan. Tapi, sebelumnya harus dilakukan kajian dengan sebaik-baiknya. "Kalau menggunakan rupiah, semuanya harus jelas dan transparan," ungkapnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pengusaha minta HPE CPO menggunakan mata uang rupiah
JAKARTA. Kalangan asosiasi menginginkan harga patokan ekspor (HPE) untuk komoditas minyak sawit mentah alias CPO menggunakan rupiah sebagai acuan. Ini dilakukan agar memudahkan para eksportir dan lebih menguntungkan saat rupiah menguat.Sekretaris Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono menjelaskan, Gapki telah mengusulkan kepada pemerintah agar HPE untuk acuan harga ekspor menggunakan rupiah. "Kalau memungkinkan, HPE untuk minyak sawit mulai Januari 2011 menggunakan rupiah," ujarnya di Jakarta, Senin (15/11). Asal tahu saja, selama ini pemerintah menetapkan HPE CPO dengan menggunakan dolar Amerika Serikat (US$).Ketua Bidang Organisasi Gapki Bambang Aria Wisena menambahkan, sebenarnya penggunaaan rupiah dalam HPE CPO sudah menjadi wacana di kalangan pemerintah. "Dan tentunya Gapki mendukung," katanya. Ia juga bilang, jika Kementerian Perdagangan memutuskan tahun depan mulai menerapkan HPE dalam rupiah, maka anggota Gapki akan siap untuk menerapkannya.Meski begitu, Direktur Eksekutif Gapki Fadhil Hasan menjelaskan, penggunaan rupiah dalam HPE CPO memang bisa saja dilakukan. Tapi, sebelumnya harus dilakukan kajian dengan sebaik-baiknya. "Kalau menggunakan rupiah, semuanya harus jelas dan transparan," ungkapnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News