MATARAM. Perajin mutiara, emas, dan perak di Nusa Tenggara Barat mengkhawatirkan maraknya peredaran mutiara sintetis dalam bentuk aksesori dari Tiongkok atau China. Mutiara palsu tersebut dikhawatirkan merusak pasar komoditas tersebut. "Mutiara sintetis dari Tiongkok tersebut dikirim ke Jakarta dan Surabaya, kemudian distributor kembali menjualnya ke Lombok dalam bentuk aksesori," kata Ketua Forum Komunikasi Perajin Mutiara Emas dan Perak (FKP-MEP) Kota Mataram H Fauzi di Mataram, Senin. Menurut dia, mutiara sintetis impor yang sudah dikemas dalam bentuk aksesori tersebut dijual kembali oleh para pedagang pengecer. Bahkan, mereka terkadang memberikan informasi kepada pembeli bahwa barang dagangannya merupakan mutiara air laut asli.
Pengusaha NTB khawatirkan mutiara palsu asal China
MATARAM. Perajin mutiara, emas, dan perak di Nusa Tenggara Barat mengkhawatirkan maraknya peredaran mutiara sintetis dalam bentuk aksesori dari Tiongkok atau China. Mutiara palsu tersebut dikhawatirkan merusak pasar komoditas tersebut. "Mutiara sintetis dari Tiongkok tersebut dikirim ke Jakarta dan Surabaya, kemudian distributor kembali menjualnya ke Lombok dalam bentuk aksesori," kata Ketua Forum Komunikasi Perajin Mutiara Emas dan Perak (FKP-MEP) Kota Mataram H Fauzi di Mataram, Senin. Menurut dia, mutiara sintetis impor yang sudah dikemas dalam bentuk aksesori tersebut dijual kembali oleh para pedagang pengecer. Bahkan, mereka terkadang memberikan informasi kepada pembeli bahwa barang dagangannya merupakan mutiara air laut asli.