KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) menyebut pengusaha angkutan penumpang di Tanah Air saat ini masih mengerem pembelian unit baru untuk keperluan peremajaan. Pasalnya, kondisi politik dan perekonomian saat ini dianggap masih belum kondusif. Ketua Umum IPOMI Kurnia Lesani Adnan mengatakan pengusaha angkutan penumpang masih menunggu hasil dari pemilihan presiden (Pilpres) pada April 2019 mendatang. “Karena kondisi keamanan dianggap kurang kondusif dan kapasitas penumpang yang diangkut (load factor) menjelang Pilpres cenderung rendah,” kata dia ketik dihubungi oleh Kontan.co.id, Senin (3/12). Selain itu kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah khususnya yang berkaitan dengan sektor usaha juga dikhawatirkan oleh para pengusaha. Semuanya masih memantau kondisi dan menunggu realisasi janji-janji kebijakan ekonomi yang diusung para kandidat calon presiden. Sebab, janji-janji tersebut tentu berpengaruh besar pada sektor usaha yang dijalankan.
Pengusaha otobus menahan pembelian armada baru karena situasi politik
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) menyebut pengusaha angkutan penumpang di Tanah Air saat ini masih mengerem pembelian unit baru untuk keperluan peremajaan. Pasalnya, kondisi politik dan perekonomian saat ini dianggap masih belum kondusif. Ketua Umum IPOMI Kurnia Lesani Adnan mengatakan pengusaha angkutan penumpang masih menunggu hasil dari pemilihan presiden (Pilpres) pada April 2019 mendatang. “Karena kondisi keamanan dianggap kurang kondusif dan kapasitas penumpang yang diangkut (load factor) menjelang Pilpres cenderung rendah,” kata dia ketik dihubungi oleh Kontan.co.id, Senin (3/12). Selain itu kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah khususnya yang berkaitan dengan sektor usaha juga dikhawatirkan oleh para pengusaha. Semuanya masih memantau kondisi dan menunggu realisasi janji-janji kebijakan ekonomi yang diusung para kandidat calon presiden. Sebab, janji-janji tersebut tentu berpengaruh besar pada sektor usaha yang dijalankan.