JAKARTA. Jumlah perusahaan penggilingan padi tanah air diperkirakan akan kembali berkurang di tahun ini. Menurut hasil pantauan dan observasi Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi), sejak lima tahun terakhir, perkembangan perusahaan penggilingan menunjukkan tren penurunan. “Kondisi penggilingan padi di Indonsia saat ini itu sudah terlalu banyak jumlahnya, tidak sebanding dengan produksi gabah. Istilahnya sudah over capacity,” jelas Burhanuddin, Sekjen Perpadi. Ia menjelaskan bahwa saat ini para pengusaha tersebut banyak yang berebut mencari gabah. Hal ini menyebabkan persaingan antar pengusaha semakin ketat. Alhasil, perusahaan penggilingan skala kecil harus mengalah dan tutup karena modalnya terbatas. “Kira-kira sejak tahun 2012, penggilingan kecil banyak yang kolaps karena kesulitan modal untuk bersaing,” ujar Burhanuddin pada KONTAN, beberapa waktu lalu.
Pengusaha penggilingan padi terus berkurang
JAKARTA. Jumlah perusahaan penggilingan padi tanah air diperkirakan akan kembali berkurang di tahun ini. Menurut hasil pantauan dan observasi Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi), sejak lima tahun terakhir, perkembangan perusahaan penggilingan menunjukkan tren penurunan. “Kondisi penggilingan padi di Indonsia saat ini itu sudah terlalu banyak jumlahnya, tidak sebanding dengan produksi gabah. Istilahnya sudah over capacity,” jelas Burhanuddin, Sekjen Perpadi. Ia menjelaskan bahwa saat ini para pengusaha tersebut banyak yang berebut mencari gabah. Hal ini menyebabkan persaingan antar pengusaha semakin ketat. Alhasil, perusahaan penggilingan skala kecil harus mengalah dan tutup karena modalnya terbatas. “Kira-kira sejak tahun 2012, penggilingan kecil banyak yang kolaps karena kesulitan modal untuk bersaing,” ujar Burhanuddin pada KONTAN, beberapa waktu lalu.