Pengusaha: Penjualan ritel belum kembali normal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan ritel yang diindikasikan hasil Survei Penjualan Eceran Oktober 2017 yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) mengalami perbaikan. Sebab, pertumbuhan Indeks Penjualan Riil (IPR) secara year on year (YoY) di Oktober dan November tahun ini, lebih tinggi. Artinya, pertumbuhan di Oktober yang sebesar 2,2% YoY, lebih tinggi dibanding September yang sebesar 1,8% YoY. Begitu juga pertumbuhan IPR di November yang diperkirakan sebesar 2,9% YoY, lebih tinggi dari Oktober. Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta mengakui adanya perbaikan pada penjualan ritel offline mulai kuartal keempat tahun ini. Apalagi, menjelang perayaan Natal dan tahun baru. Namun, "Perbaikannya sedikit, tetapi tidak bisa dikatakan lebih baik dari tahun lalu," kata Tutum kepada KONTAN, Senin (11/12). Tutum melanjutkan, perbaikan penjualan ritel menjelang Natal dan tahun baru pada tahun ini juga diperkirakan hanya terjadi pada kota-kota besar saja. Sebab, perayaan Natal dan tahun baru yang cukup besar umumnya terjadi di kota-kota besar. "Penjualan ritel saat ini belum kembali ke keadaan yang normal bagi kita," tambahnya. Keadaan normal yang dimaksud, yaitu adanya keuntungan dari pengeluaran yang dikeluarkan per toko dengan pendapatan yang diterima. Sementara keadaan saat ini, pengeluaran per toko membengkak, tetapi penerimaan tidak meningkat. Pihaknya berharap daya beli masyarakat ke depan akan membaik. Pemerintah lanjut dia, perlu memerhatikan besarnya jumlah tenaga kerja yang tidak terserap. Tak hanya itu, kondisi dan situasi ekonomi juga perlu dijaga sehingga masyarakat kembali bergairah membelanjakan uangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina