KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% di tahun 2025 kembali ditentang. Kali ini datang dari para pengusaha ritel. Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan, pihaknya khawatir aturan kenaikan PPN menjadi 12% itu bakal memberatkan daya beli masyarakat kelas menengah-bawah yang akhirnya memberikan efek pada penurunan produktivitas kinerja industri ritel. "Kinerja kami baik tetapi pertumbuhannya relatif hampir sama dari tahun ke tahun. Artinya belum ada pertumbuhan signifikan. Maka, kenaikan harga-harga (Karena PPN naik) akan makin menekan pertumbuhan industri ritel," kata Budihardjo, Selasa (19/3) malam.
Pengusaha Ritel Bakal Ngeluh ke Dirjen Pajak Soal Kenaikan PPN 12% di 2025
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% di tahun 2025 kembali ditentang. Kali ini datang dari para pengusaha ritel. Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan, pihaknya khawatir aturan kenaikan PPN menjadi 12% itu bakal memberatkan daya beli masyarakat kelas menengah-bawah yang akhirnya memberikan efek pada penurunan produktivitas kinerja industri ritel. "Kinerja kami baik tetapi pertumbuhannya relatif hampir sama dari tahun ke tahun. Artinya belum ada pertumbuhan signifikan. Maka, kenaikan harga-harga (Karena PPN naik) akan makin menekan pertumbuhan industri ritel," kata Budihardjo, Selasa (19/3) malam.