Pengusaha Ritel Perketat Seleksi Produk UKM



JAKARTA. Produk makanan berkemasan milik usaha kecil menengah (UKM) sepertinya bakal semakin sulit masuk ke pasar ritel. Soalnya, pengusaha ritel bakal lebih ketat menyeleksi produk makanan milik UKM ini.

Peritel mengambil langkah ini lantaran produk UKM kerap bermasalah, seperti kadaluwarsa atau membahayakan kesehatan. "Produk kadaluwarsa ini kerap dirazia oleh Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kami selalu disalahkan, bukan produsen," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Benjamin Mailool, Selasa kemarin (31/3).

Produk UKM bermasalah ini banyak masuk ke jaringan ritel di daerah. Ini terjadi karena mereka belum memiliki seleksi ketat soal produk UKM. Akibatnya, banyak produk UKM yang tidak layak konsumsi beredar di pasar. "Sekitar 5% beredar di ritel daerah, mungkin di pasar tradisional lebih 10%," kata Benjamin.


Dalam waktu dekat, Aprindo akan meminta seluruh jaringan ritel di daerah memperketat masuknya produk UKM ini. Dengan begitu, hanya produsen UKM tertentu yang bisa memajang produknya di pasar ritel. "Kami tak mau kecolongan lagi saat di razia BPOM," ucap Benjamin

Agar produk kedaluwarsa tidak beredar lagi, Aprindo meminta BPOM turut mengawasi produsen UKM sampai di level produksi. Dengan begitu, BPOM tidak menyalahkan peritel saja.

Kepala Pusat Dagang Kecil dan Menengah (PDKM) Derpartemen Perdagangan (Depdag) Srie Agustina menilai, tidak sepatutnya ritel menyalahkan UKM. "Mestinya, dari awal, ritel tahu mana yang layak konsumsi dan mana yang tidak; tidak malah menyalahkan UKM," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie