Pengusaha rotan masih tunggu regulasi ekspor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusaha rotan masih menunggu regulasi terkait perizinan ekspor rotan setengah jadi.

"Menteri sudah sepakat memberikan izin ekspor rotan, tapi belum ada regulasi hingga saat ini," ujar Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Rotan Indonesia (APRI), Julius Hoesan kepada Kontan.co.id, Selasa (28/11).

Julius bilang belum keluarnya regulasi ekspor membuat petani enggan memungut rotan. Oleh karena itu banyak perusahaan pengolah rotan yang tidak berproduksi.


Selain itu, kurangnya rotan akan mempengaruhi bahan baku industri mebel dan kerajinan. Akibatnya Julius bilang akan ada kenaikan harga akibat kurangnya pasokan.

Rotan yang diproduksi tidak semua bisa digunakan oleh industri di Indonesia. Berdasarkan keterangan Julius, melihat jenis dan ukuran rotan di Indonesia, hanya 30% yang digunakan oleh industri. Hal tersebutlah yang mendorong pengusaha rotan hendak melakukan ekspor rotan setengah jadi.

Pemberlakuan ekspor rotan pun dinilai Julius tidak perlu dibuka seterusnya. Selama ekspor, pemerintah dapat memberikan pelatihan bagi industri mebel dan kerajinan untuk memanfaatkan berbagai jenis dan ukuran rotan. "Nanti kalau industri sudah bisa menyerap tutup lagi ekspor tidak masalah," jelas Julius.

Julius bilang, potensi lestari rotan mentah Indonesia 630.000 ton per tahun. Bila diolah menjadi barang setengah jadi menjadi 250.000 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati