Pengusaha Sabang bersiap hadapi MEA



BANDA ACEH.  Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) mengajak pengusaha melirik potensi yang ada di Kawasan Kota Sabang dan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Mau tidak mau, suka tidak suka dan siap atau tidak siap kita harus bisa bersaing dalam MEA. Untuk itu kita mengajak semua pelaku usaha untuk dapat melihat peluang yang dimiliki Kawasan Sabang," kata Deputi Komersil dan Investasi BPKS, Syafruddin Chan di Sabang, Minggu (22/11).

Pada penutupan "Workshop Pembinaan Pengembangan Pelaku Usaha di Kawasan Sabang", Syafruddin mengajak semua pelaku usaha yang melakukan bisnis di Kawasan Sabang ini agar mempersiapkan diri dengan berbagai sertifikat keahlian dalam menghadapi tantangan MEA ke depan.


Direktur Investasi BPKS, Fauzi Daud menambahkan, dengan pemberlakukan MEA, para pelaku usaha yang selama ini eksis di Kawasan Sabang agar dapat lebih kreatif dalam melihat peluang bisnis, apalagi peluang di sektor pariwisata yang mengalami perkembangan yang sangat pesat.

"Kawasan Sabang merupakan dua daerah terdiri dari Kota Sabang dan Pulo Aceh. Kawasan ini memiliki potensi besar untuk tumbuhnya investasi," kata Fauzi Daud.

Namun begitu, dalam perjalanan bisnis, terdapat banyak hambatan yang harus dilalui pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis di kawasan itu.

Karena itu, para pelaku usaha dapat berperan aktif untuk bertanya, memberikan masukan saran dan ide yang baik, sehingga terobosan juga bisa diambil oleh pengambil kebijakan di kawasan Sabang.

"Harapan kita, bagaimana dengan kemudahan regulasi yang dapat diterbitkan BPKS hari ini dapat dirasakan sebagai manfaat dan peluang untuk berbisnis di kawasan Sabang," harap Fauzi.

Sementara itu, dalam kegiatan "Workshop Pembinaan Pengembangan Pelaku Usaha di Kawasan Sabang" BPKS turut menghadirkan pembicara dari BP POM Aceh, Kadin Aceh, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementrian Perdagangan RI dan PT Bank Mandiri Sabang.

Pemateri-pemateri itu nantinya akan berdiskusi dan memberikan materi kepada 60 orang peserta yang terdiri dari pelaku usaha yang selama ini eksis di Kawasan Sabang termasuk para importir, perwakilan instansi dan lembaga pemerintah.

Adapun materi yang disampaikan selama dua hari kegiatan ini berlangsung yakni, "Persyaratan/Standar Kesehatan atau Keamanan yang harus dipenuhi para pengusaha dalam melakukan kegiatan ekspor dan impor dari luar negeri ke kawasan Sabang".

Selanjutnya, "Strategi Perdagangan Antar Daerah di luar Kawasan Sabang untuk tujuan eksport melalui Kawasan Sabang"; "Strategi Pengembangan Sektor Usaha Industri dan Perdagangan di Kawasan Sabang untuk Tujuan Ekspor", "Peran Perbankan dalam menghidupkan geliat Industri dan Perdagangan di Kawasan Sabang". 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia